Idealnya memang bonding dilakukan sejak anak lahir. Namun bila saat itu sudah terlewatkan, tidak ada salahnya mencobanya kapanpun bisa dilakukan.
Bonding atau ikatan emosional orang tua dan anak, seharusnya terbentuk secara alami. Namun dalam beberapa kasus tertentu, ikatan emosional ini tidak terjadi. Tentu ada banyak penyebabnya. Misalnya anak yang terlalu banyak atau lama terpisah sama orang tua, misalnya orang tua bekerja di luar kota, atau banyak kasus lainnya.
Kasus salah satu selebritis yang yang viral akhir-akhir ini karena berseteru dengan sang anak, cukup menarik perhatian banyak pihak. Banyak yang pro sang ibu, karena dimaki-maki sang anak. Namun banyak pula pro sang anak, karena mengetahui perilaku sang ibu dan menganggap anaknya tidak mendapat kasih sayang cukup sejak kecil.
Apapun itu, dari perseteruan ibu dan anak yang sampai viral kemana-kemana  ini, semestinya membuat kita sadar, bonding orang tua anak sangatlah penting. Bukan hanya demi hubungan baik orang tua dan anak sampai kapanpun, tetapi juga agar masing-masing pihak menyadari posisinya, dan dapat berperan menjadi yang terbaik di posisi tersebut.
TIDAK ADA WAKTU DAN KATA TERLAMBAT
Seperti dikatakan di paragraf awal tulisan ini, yang terbaik dalam membangun bonding orang tua dan anak adalah saat mereka masih kecil, bahkan dari mereka lahir.
Mungkin sudah banyak diantara kita yang tahu, banyak sekali kegiatan, yang bisa dilakukan dalam rangka membangun kedekatan orang tua dan anak sejak mereka kecil. Sekalipun kedua orang tuanya sibuk bekerja. Misalnya, meluangkan banyak waktu buat anak-anak, sesibuk apapun orang tua.
Bisa dilakukan sebelum tidur atau mungkin lebih ,bisa lebih mendekatkan diri ke anak-anak ketika weekend. Aktivitas semacam membacakan buku sebelum anak tidur, mengajak anak wisata atau ke pasar malam dekat rumah sampai mengajak mereka ngobrol dan bermain, merupakan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membangun bonding orang tua dan anak khususnya ketika mereka masih kecil-kecil.
Barangkali kita memandangnya hal-hal ini merupakan hal kecil dan sederhana. Namun ternyata dampaknya sangat besar ke anak-anak. Salah satunya mereka akan mengingat kenangan-kenangan indahnya di masa kecil, yang barangkali akan terbawa dalam kehidupan mereka di masa dewasa kelak.
Namun, bagaimana bila masa-masa bonding di masa kecil terlewatkan? Bisakah dilakukan saat ini, di kala anak-anak sudah menginjak remaja bahkan memasuki masa kuliah?
menurut penulis sih bisa-bisa saja. Bonding nggak selalu dibangun dari anak masih kecil. Tapi bisa dilakukan saat ini, bahkan ketika anak-anak sudah berangkat remaja menuju dewasa.
Bahkan bonding atau ikatan yang kuat ketika anak-anak sudah besar akan membantu mereka membangun percaya diri, menjadi teman buat mereka atau membantu mereka menemukan identitas yang baik di saat masa-masa galau anak remaja.
Ada beberapa hal bisa dilakukan untuk membangun bonding di usia remaja dan dewasa awal.
Jadilah teman buat mereka
Jangan mudah menghakimi yang mereka lakukan. Upayakan sebagai teman yang bisa diajak bercerita bahkan jalan-jalan oleh mereka. anak remaja dan awal dewasa biasanya sudah punya circle sendiri , agak sulit buat didekati kecuali orang tua bertransformasi menjadi teman buat mereka. Intinya bangun kedekatan dengan terus menjadi teman yang mendukung segala upaya mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Jadilah contoh yang baik
Orang tua sebaiknya mengupayakan hal ini. Tujuannya agar tetap jadi role model bagi anak-anak berapapun usia anaknya.Â
Libatkan dalam pengambilan keputusan
Khususnya keputusan yang ada hubungannya dengan pilihan hidup mereka. Misalnya sekolah yang akan dimasuki bahkan mungkin berapa uang jajan yang pas dengan kebutuhan mereka. Ini akan menguatkan lagi bonding orang tua dan anak.
Tetap berikan privasi ke anak
Walaupun ada bonding dan kedekatan antara orang tua dan anak,tetap sisakan ruang untuk beberapa hal yang sifatnya privasi. Tentu ini juga bisa didiskusikan dengan anak-anak tentang batasannya.
Pada akhirnya, bonding bukan masalah waktunya kapan yang tepat. Tapi setiap masa bisa dimanfaatan untuk menjalin kedekatan dengan anak. Agar apa? agar jangan sampai orang tua dan anak ada awkward moment . Tentu jangan sampai.
Semoga bermanfaat.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H