* Pendidikan anti kritik
Tentu saja kita semua tahu, adalah hak setiap orang untuk berpendapat. Apalagi di dunia pendidikan. Dalam kasus Amalia, ibu guru mengampaikan keberatannya karena pimpinannya merokok di ruangan berpendingin, namun pimpinan malah menyuruh keluar ruangan.Tentu saja, ini menunjukkan pimpinan yang anti dikritik, apalagi oleh anak buahnya yang hanya seorang guru honorer.
*Pendidikan mengesampingkan Adab dan etikaÂ
Sebagai pejabat publik, seorang kepala dinas pendidikan apalagi di tingkat provinsi tentu bukan jabatan yang main-main. Tentu ada adab dan etika yang harus dijunjung tinggi. Antara lain misalnya wajib menjadi panutan bagi bawahannya termasuk taat aturan pada hal-hal kecil. Merokok dalam ruangan, tentu saja sudah salah. Apalagi bila itu dilakukan seorang atasan dalam sebuah pertemuan.
* Pendidikan minim karakter
Karakter yang baik tentu saja menjadi modal dasar bagi siapapun untuk berkembang.kasus seperti ini sekali lagi membuktikan pendidikan karakter seperti keberanian, integritas dan komunikasi yang baik tidak mendapat penghargaan yang layak. Pendidikan minim karakter tentu sangat buruk untuk masa depan dunia pendidikan sendiri.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi siapun untuk mengedepankan adab dan akhlak sehingga tidak perlu sampai ditegur bawahan karena memang sudah menyadari adab yang baik ketika di tempat umum atau berinteraksi dengan orang lain.
Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi semua pentingnya menghargai keberanian dan keterbukaan dalam berpendapat selagi itu hal yang benar dan baik bagi semua.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H