Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kasus Amalia dan Wajah Pendidikan Anti Kritik?

12 September 2024   23:21 Diperbarui: 12 September 2024   23:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* Pendidikan anti kritik

Tentu saja kita semua tahu, adalah hak setiap orang untuk berpendapat. Apalagi di dunia pendidikan. Dalam kasus Amalia, ibu guru mengampaikan keberatannya karena pimpinannya merokok di ruangan berpendingin, namun pimpinan malah menyuruh keluar ruangan.Tentu saja, ini menunjukkan pimpinan yang anti dikritik, apalagi oleh anak buahnya yang hanya seorang guru honorer.

*Pendidikan mengesampingkan Adab dan etika 

Sebagai pejabat publik, seorang kepala dinas pendidikan apalagi di tingkat provinsi tentu bukan jabatan yang main-main. Tentu ada adab dan etika yang harus dijunjung tinggi. Antara lain misalnya wajib menjadi panutan bagi bawahannya termasuk taat aturan pada hal-hal kecil. Merokok dalam ruangan, tentu saja sudah salah. Apalagi bila itu dilakukan seorang atasan dalam sebuah pertemuan.

* Pendidikan minim karakter

Karakter yang baik tentu saja menjadi modal dasar bagi siapapun untuk berkembang.kasus seperti ini sekali lagi membuktikan pendidikan karakter seperti keberanian, integritas dan komunikasi yang baik tidak mendapat penghargaan yang layak. Pendidikan minim karakter tentu sangat buruk untuk masa depan dunia pendidikan sendiri.

Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi siapun untuk mengedepankan adab dan akhlak sehingga tidak perlu sampai ditegur bawahan karena memang sudah menyadari adab yang baik ketika di tempat umum atau berinteraksi dengan orang lain.

Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi semua pentingnya menghargai keberanian dan keterbukaan dalam berpendapat selagi itu hal yang benar dan baik bagi semua. 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun