Hingga akhir hayatnya, Faisal Basri, ekonom dan politisi dikenal sebagai seorang yang lurus, kritis dan konsisten menyuarakan kritik membangun khususnya di bidang ekonomi keuangan.
Faisal basri, siapa yang tak mengenal ekonom senior yang satu ini. Ketika saya masih bertugas sebagai jurnalis ekonomi di  tahun 2001-2008, Faisal Basri termasuk nara sumber favorit para jurnalis.
Selain tidak susah buat dihubungi, ekonom yang satu ini selalu ada saja berbicara tentang fakta-fakta dan kelugasannya menyuarakan permasalahan ekonomi nasional. Dengan tampilan khasnya : memakai ransel, topi pet dan berjalan sangat cepat, Faisal jadi idola para jurnalis masa itu. Jangan lupa biasanya juga wawancara door stop dilakukannya santai sambil mengisap sebatang rokok. Santai namun pemikirannya sangatlah tajam.
Saat itu Faisal Basri dikenal ekonom UI dan pendiri Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) - sebuah lembaga riset independen-- Â bersama sejumlah ekonom seperti Didik J Rachbini, Didin Damanhuri dan Fadhil Hasan, yang mereka dirikan pada 1995.
Usai krisis ekonomi 1997-1998, Indef makin dikenal dengan pemikiran-pemikiran , kajian dan riset khususnya masalah ekonomi keuangan. Faisal Basri salah satu yang berada dibelakanghasil kajian-kajian ekonomi keuangan yang sangat lugas.
***
Kelahiran 6 November 1959, Faisal Basri bernama asli Faisal Batubara ini merupakan  Anak pasangan Hasan Basri Batubara dan Saidah Nasution ini juga keponakan dari Wakil Presiden Ketiga RI dan mantan Menteri Luar Negeri, Adam Malik Batubara.
Dia sempat mencicipi masa kecilnya di Bandung walaupun asli Mandailing Sumatera utara dan bermarga Batubara.
Anak pegawai percetakan ini, bersekolah di Jakarta mengikuti tugas sang ayah. Faisal Basri menamatkan pendidikan dasarnya di SD Negeri Halimun I Pagi. Kemudian lanjut ke  SMP Negeri 67 Jakarta dan SMA Negeri 3 Jakarta.
Pendidikan sarjana ditempuhnya di  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1985, kemudian lanjut memperoleh gelar  Master of Arts dalam bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika pada 1988.
Faisal Basri kemudian mengabdikan diri dan ilmu ke almamaternya sebagai dosen FEB UI sejak 1981. Ia di antaranya mengajar mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Pembangunan, Sejarah Pemikiran Ekonomi, dan Ekonomi Internasional, seperti dikutip dari detik.com (5/9/2024)
Sebagai ekonom muda saat itu, Faisal memang sudah dikenal sangat kritis, tegas dan lugas menyuarakan berabagai isu ekonomi dan keuangan di Indonesia. Realitas ekonomi Indonesia seringkali dikaitkannya dengan isu sosial politik Indonesia dan didukung data yang lengkap.
Subsidi energi yang berlebihan salah satu yang sering menjadi bahasannya dalam beberapa kesempatan juga masalah kebijakan-kebijakan ekonomi, korupsi, kejahatan ekonomi termasuk penyeludupan nikel juga tak luput dari pandangannya.Â
Di jalur politik Faisal Basri sempet mencalonkan diri sebagai calon independen gubernur DKI pada 2012 walau mengalami kekalahan. Dia juga dikenal sebagai pendiri Partai Amanat Nasional (PAN)
***
5 September 2024, ekonom yang dikenal dengan kesederhanaan dan kelugasannya menyuarakan kritik jujur tersebut berpulang setelah dirawat dua hari di RS Mayapada Kuningan Jakarta karena masalah jantung dan diabetes. Faisal meninggalkan istri dan 3 anak dan wafat di usia 65 tahun.
Selamat jalan Bang Faisal Basri, semoga segala kebaikanmu dicatat-Nya dan surga tempatmu. AamiinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H