Bila masuk kampus negeri ada jalur mandiri, itu sudah umum. Dan jalur ini memang salah satu jalur resmi masuk PTN di Indonesia. Biasanya masuk jalur mandiri bila memang tak tembus di jalur snbp (seleksi nasional bebasis prestasi) dan snbt (seleksi nasional berbasis tes).
Tapi bila ada PPDB dengan sebutan "jalur mandiri", memang agak membingungkan. Apalagi jalur PPDB yang diatur di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no 1 tahun 2021 hanya ada 4 jalur.Yaitu jalur prestasi, jalur zonasi, jalur afirmasi (KIP) dan jalur perpindahan orang tua atau Wali atau anak guru/tenaga kependidikan.
Dan tidak ada yang namaya jalur mandiri.
Tapi jalur ini sangat populer di kalangan orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke sebuah sekolah negeri. Memang tidak secra terbuka atau pengumumannya ada di website atau spanduk PPDB sekolah. tapi jalur ini memang nyata ada.
Biasanya jalur ini dibuka setelah daftar ulang 4 jalur resmi sudah selesai. menurut info teman saya yang anaknya yang ikut PPDB tahun ini, biasa sekolah memang ada kelas "tambahan" untuk yang jalur mandiri ini, bahkan bisa dua kelas disediakan. berapa biayanya? Tentu tidak murah juga.
Jalur ini bisa dikatakan "cukup resmi" karena memang sekolah ada rencana melakukan perbaikan fasilitas sekolah. Misalnya sebuah SMP negeri yang lain, dan cukup favorit juga, menurut info, sekolah bahkan "terang-terangan" mengumumkan ke orang tua membutuhkan dana 300 juta, salah satunya buat membangun lapangan basket agar lebih baik lagi.
Tentu bila ikut jalur ini, ada minimal sumbangan dan yang memberi sumbangan lebih banyak tentu diprioritaskan. Â Â
Kurang tahu persisnya apakah jalur ini memang resmi atau kebijakan sekolah masing-masing. Tapi ini memperjelas, banyak cara masuk ke sekolah negeri, walaupun harus mengeluarkan sejumlah uang di awal, namun nantinya akan bebas SPP hingga lulus.Tentu ini berbeda bila menyekolahkan anak di sekolah swasta.
Mungkin biaya masuknya akan sama saja dengan " sumbangan" sekolah negeri tadi. Tetapi, sudah jadi pengetahuan bersama, nantinya di sekolah swasta akan ada spp bulanan, uang daftar ulang tiap tahunnya, uang paket buku tiap tahun, uang ekskul dan banyak jenis sumbangan lainnya. Jadi mungkin perumbangan beberapa orang tua, lebih baik membayar di awal agak mahal di sekolah negeri tetapi setelah itu minim biaya selanjutnya.
Pada akhirnya, sebagai orang tua yang kelak anaknya mungkin ikut PPDB sekolah negeri juga, berharap, PPDB kedepannya lebih transparan, panitianya lebih jujur dan berintegritas dan tentu fair, bebas dari titipan-titipan.
Tentu ini kalau kita ingin berharap generasi kedepan, menjadi generasi yang bisa diandalkan. Kalau seperti ini bagaimana bisa menjadi generasi yang baik kalau awal masuk sekolah yang semestinya tidak membayar di luar ketentuan, sudah ada bibit korupsi kecil-kecilan.