Makin jelaslah, perempuan adalah penyedia utama kebutuhan energi dalam rumah tangga. Perempuan juga sebagai pencari sumber energi alternatif, ketika ketiadaan energi terjadi.
Berbicara tentang energi terbarukan, perempuan juga mampu mencari bahan bakar pengganti selain minyak dalam keseharian kehidupan keluarganya. Seperti menggunakan energi  sinar matahari (surya), angin, air, biomassa dan biofuel dari hutan maupun hasil pertanian.
Di wilayah rawa gambut -- banyak terdapat di Kalsel -- peran perempuan dalam mengupayakan perbaikan ekonomi keluarga dan menggunakan secara aktif energi terbarukan, juga terlihat.
Walaupun tidak disadari langsung oleh mereka, berbagai langkah kecil yang mereka lakukan, nyatanya sudah mencerminkan penggunaan secara aktif energi terbarukan, sampai upaya menjaga  kelestarian lingkungan. Misal perempuan rawa gambut yang menekuni usaha kerajinan/anyaman purun.
Purun, mata pencaharian perempuan rawa gambut
Mungkin banyak yang belum familiar dengan tanaman purun tapi cukup familiar dengan produk olahannya.
Produk dari tanaman purun ini sangat familiar di daerah saya, Kalimantan Selatan, dan sudah digunakan dari generasi ke generasi.  Di Kalimantan Selatan memang tanaman purun memang  ditemukan di beberapa kabupaten yaitu Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong.
Produk purun kini tak lagi "itu-itu saja" tetapi  sudah bisa menyaingi dan beradaptasi dengan berbagai produk kekinian.
Purun bisa dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan. Bahkan di momen Idul Adha seperti sekarang, salah satu produk purun yaitu bakul purun sudah banyak di pesen mesjid-mesjid sebagai wadah untuk hewan qurban yang kelak akan dibagikan juga kepada mereka yang berqurban.
Tanaman purun (Lepironia articulata) sendiri merupakan tanaman yang mirip dengan rumput liar, yang merupakan anggota famili teki-tekian (cyperaceae), dan hanya dapat ditemukan di daerah rawa gambut. Lebih spesifiknya di pulau Kalimantan dan Sumatera. Ciri khas utama tanaman purun ini adalah batang lurus berongga dan tidak berdaun.
Beberapa jenis purun yang banyak ditemui di wilayah rawa/sungai Kalimantan adalah purun tikus (Eleocharis dulcis), purun danau (Lepironia articulata) dan purun bajang.
Purun merupakan bahan dasar pembuatan berbagai kerajinan.Selain bakul purun yang disebutkan diatas, purun juga diolah untuk berbagai kerajinan lain seperti tikar, topi, tas, keranjang, beragam aksesoris bahkan sedotan. Sedotan yang biasanya terbuat dari plastik, sudah bisa digantikan dengan sedotan purun.