Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rentetan Kecelakaan Bus, Beberapa Hal yang Harus Dibenahi

27 Mei 2024   15:54 Diperbarui: 27 Mei 2024   17:02 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bus study tour (foto : kalderanews.com)

Kecelakaan bus paling tidak mengajarkan untuk lebih berhati-hati memilih bus yang tepat buat study tour sekaligus evaluasi alternatif study tour lagi.

Ini memang bukan kejadian study tour resmi dari sekolah. Tapi kala itu, saya dan 10 teman perempuan sekelas di SMA melakukan perjalanan ke Banjarmasin-Kotabaru, Kalimantan Selatan. Perjalanan pergi normal-normal saja dan ditempuh dalam waktu 8 jam. Disana kami berlibur di rumah salah seorang teman, selama kurang lebih seminggu, yang orang tuanya memang berdomisili di Kotabaru.

Perjalanan pulang dengan rute Kotabaru-Banjarmasin, kami sangka juga akan baik-baik saja. Apalagi saat itu, bus nya dibayar dan dipilihkan oleh orang tua teman tersebut. Bus yang seingat saya cukup bagus juga.

Di bus-pun kami bernyanyi-nyanyi gembira.Tidak ada firasat buruk apapun.

Namun ternyata bus itu mengalami nasib nahas. Kurang lebih 5 jam di perjalanan,  supirnya yang mengendalikan bus dengan cukup kenceng tersebut diperkirakan mengantuk,dan memang sempat menghindari bus didepannya  tapi akhirnya harus menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan.

Bus mengalami kerusakan parah. Kecelakaan ini menyebabkan beberapa penumpang meninggal dunia. Walaupun kami bersebelas selamat dan mengalami luka-luka berat ringan, kecelakaan ini menjadi trauma tersendiri. Trauma naik bus apalagi jarak jauh dengan supir yang cenderung ngebut.

Setelah dewasa dan ingat peristiwa ini, saya jadi mengingat, kecelakaan tersbut bukan hanya karena supir mengantuk tetapi juga karena tidak ada istirahat selama di perjalanan. Memang di rute itu, tidak ada rest area resmi seperti yang sekarang banyak tersedia di jalan tol pula Jawa dan Sumatera.

Namun, bus sebenarnya bisa saja berhenti di pom bensin atau dimanapun yang memungkinkan buat beristirahat. Mungkin saat itu hanya sekali berhenti buat makan, dan selepas makan malah supirnya mengantuk. Dan akhirnya terjadi kecelakaan tersebut.

***

Sebelum kasus yang menewaskan beberapa siswa SMA Lingga Kencana Depok dalam sebuah study tour, ada juga kejadian kecelakaan bus di SMA Perjuangan Depok yang juga memakan korban supir, supir cadangan dan seorang siswanya. Kecelakaan terjadi di Km 352 jalur B Semarang-Batang. Kejadiannya juga karena supir mengantuk dan menabrak ekor truk trailer Hino (sumber : tribunnews.com 30/4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun