Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, social worker, suka baca, bersih2 rumah dan jalan pagi --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena UKT, Mulai Keringanan hingga Perpanjangan Pembayaran

31 Januari 2024   22:40 Diperbarui: 1 Februari 2024   07:47 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah mahasiswa membentangkan spanduk tuntutan saat menggelar unjukrasa di depan gedung rektoran Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Senin, (19/9/2018).(KOMPAS.com/ABDUL HAQ)

Bagi yang memiliki anak yang sedang kuliah atau mahasiswa yang bayar kuliah sendiri, saat ini adalah saatnya berpikir keras buat bayar UKT

UKT atau uang kuliah tunggal sebenarnya kata lain dari SPP. Konsepnya tetap sama saja sebagai biaya kuliah yang harus dibayarkan. Kalau mahasiswa dulu bayarnya per SKS, nah saat ini sistemnya sudah berubah. bayar UKT-nya per semester.

Penentuan UKT di kampus negeri, katanya sudah seadil-adilnya. Artinya sebelum UKT seorang mahasiswa diputuskan, pihak kampus sudah meminta banyak data mahasiswa tersebut ketika dinyatakan lulus dari jalur manapun (prestasi, tes ataupun mandiri). Form yang diisi, menurut pengalaman saya, lumayan lengkap.

Mulai penghasilan orangtua (bukti slip gaji), biaya listrik, PDAM, internet dan PBB rumah, perabotan elektronik apa saja yang ada di rumah, punya rumah dan kendaraan pribadi berapa buah hingga tentu saja foto rumah. Mulai ruang tamu hingga dapur.

Oh iya, ada juga penyertaan berapa anak yang harus ditanggung orangtua dan masih sekolah. Di sini yang mereka minta adalah surat keterangan dari masing-masing sekolah saudara kandungnya. 

Misalnya bilang sang kakak yang akan kuliah, maka akan diminta surat keterangan sekolah adik-adiknya.

Namun ternyata, ya tetap saja, penentuan berapa UKT yang harus dibayar seorang mahasiswa, cukup berat dan tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. Dan ketika saatnya bayar UKT per 6 bulan, barulah terasa nilai UKT yang cukup tinggi. 

Ini belum ditambah kalau kita berbicara soal SPI (sumbangan pendidikan), yang hampir ada di setiap kampus negeri buat mahasiswa yang lulusnya melalui jalur mandiri. Tentu tambah berat lagi, walau biasanya bisa dicicil hingga 2 kali bayaran.

Dan jangan dikira makin terkenal sebuah kampus negeri, UKT-nya makin terjangkau, justru UKT-nya makin mahal. Seorang teman angkatan anak saya, di sebuah kampus negeri di Jawa Timur, dan lulus dengan jalur prestasi, UKT-nya sudah mencapai Rp 10 juta. Kalau di fakultas semacam kedokteran, memang sudah lazim UKT yang mahal. Ini tentu bukan UKT Fakultas Kedokteran.

ilustrasi mahasiswa yang kuliah (Sumber foto: Shutterstock via kompas.com)
ilustrasi mahasiswa yang kuliah (Sumber foto: Shutterstock via kompas.com)

Demikian pula dengan anak teman, yang lulus jalur tes (SNBT) di sebuah kampus negeri di Malang, UKT-nya juga terbilang tinggi. 

Walau karena masuk melalui jalur SNBT, tidak ada dana SPI yang harus dibayarkan di awal. Namun, ya tetap saja terbilang mahal. Dan bila dikalkulasi dengan biaya kampus lain di Jawa Timur, dengan SPI di awal (karena jalur mandiri) dan UKT yang lebih rendah ternyata total biaya yang harus dikeluarkan selama 4 tahun kurang lebih sama aja.

UKT yang mahal memang menjadi kendala bagi sebagian orang. Benar juga apa yang dikatakan banyak orang, bahwa biaya kuliah yang terus mengalami peningkatan tak sejalan dengan gaji orang Indonesia. 

Apalagi bila patokannya hanya gaji UMR. Dengan UMR tertinggi saja, yaitu di Bekasi, yang mencapai Rp 5,3 juta, bisa dikatakan buat biaya hidup sehari-hari saja sudah sangat sulit. 

Apalagi bila harus membiayai anak berkuliah. Ditambah bila di rumah hanya single sallary, terbayang sudah repotnya orangtua yang tetap memilih mengkuliahkan anaknya.

**

Jasa pinjaman daring/pinjaman online (pinjol), yang ramai dibicarakan saat ini dan ditawarkan Institut Teknologi Bandung (ITB) memang masih menjadi polemik. Apakah pantas sebuah lembaga pendidikan memberikan penawaran tersebut bagi mahasiswa yang kurang mampu dan kesulitan membayar UKT?

Saya percaya, tentu saja kampus sudah mempertimbangkan masak-masak segala keputusan. Termasuk yang ditawarkan ITB tersebut. Misalnya mungkin mereka akan bekerjasama dengan lembaga pinjaman online yang resmid an diakui OJK dan bisa jadi bunga yang ditawarkan sangat ringan sehingga memang bisa membantu mahasiswa yang ingin mencicil.

Soal komersialisasi pendidikan di kampus negeri yang juga disinggung banyak pihak, ini memang fakta yang terjadi. Artinya kuliah saat ini tentu bukan barang yang murah. 

Walaupun tidak ada jaminan dapat pekerjaan usai kuliah nantinya. Faktanya memang, ya akhirnya, hanya mereka yang mampu atau yang bertekad buat mampu (dengan bekerja tambahan atau beasiswa) yang bisa berkuliah. Di luar itu, akhirnya memutuskan tidak berkuliah atau menundanya dulu.

Kembali ke soal UKT, di kampus anak saya, saat ini memang belum ada tawaran seperti yang dilakukan ITB. Hanya ada edaran buat mahasiswa yang ingin mengajukan banding UKT atau meminta keringanan UKT. 

Tentu dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Misalnya surat keterangan tidak mampu, surat PHK orangtua, surat meninggal orangtua dan beberapa syarat lain. Namun buat yang kesulitan ekonomi saja tanpa ada surat resminya tentu saja bakal ditolak. 

Kemudian yang menarik juga awalnya UKT harus dibayarkan dari 17 Januari 2024- 31 Januari 2024, atau sekitar setengah bulan saja waktu yang diberikan. Namun rupanya pihak kampus melihat masih banyak yang belum bisa membayar UKT bahkan sampai detik-detik terakhir di tanggal 31 Januari.

Sehingga akhirnya ada lagi perpanjangan UKT hingga 15 hari ke depan. tentu harapan kampus, ketika diberi kelonggaran waktu, ada waktu lagi buat para orangtua maupun mahasiswa yang membayar sendiri biaya kuliah, bisa membayar di waktu yang sudah diperpanjang hingga pertengahan Februari nanti. 

Semoga ke depannya akan ada solusi soal UKT yang paling "pas" sehingga bisa memberi kesempatan buat siapapun warga negara untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Tentu demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Tetap semangat, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun