Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Mengatasi Kesenjangan di Pernikahan Beda Usia Jauh

25 September 2023   14:50 Diperbarui: 1 Oktober 2023   07:15 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu di sekitar kita pun banyak mereka yang menikah beda usia terpaut jauh walau rata-rata usia sang suami lebih tinggi daripada sang istri. namun sebaliknya juga tentu ada saja. 

Harus diakui setiap pernikahan memiliki tantangan masing-masing. Biasanya tantangan pernikahan dengan usia sepantaran atau terpaut dekat saja adalah soal pengelolaan emosi dua pihak -suami istri - yang mirip. Sama-sama masih muda, sama-sama masih merintis, sama-sama masih emosian. Walau tentu tak bisa disamaratakan demikian. 

"Kalau menikah lagi buat kedua kali, tidak mau yang seumuran lagi. hari-hari bertengkar saja," kata seorang teman 

Namun pernikahan beda usia jauh mungkin tantangannya mungkin memang jauh lebih besar. Tantangan awal misalnya pandangan dari masyarakat sekitar atau keluarga terdekat yang beranggapan sedikit aneh dengan pernikahan mereka

Namun tantangan yang paling terasa mungkin adalah perbedaan generasi yang menyebabkan perbedaan pola berpikir yang lebih jauh lagi.

Misal seorang suami rentang usia 45- 60 tahun dan menikahi perempuan 30 tahun-an atau kurang tentu harus lebih sabar. Karena mungkin sang istri yang berjiwa muda, lagi senang-senangnya jalan-jalan dan " nge-mall" bersama banyak temannya. Sedangkan suami sudah dalam tahap pencarian makna hidup dan fase rajin-rajinnya beribadah. Wah tentu harus menyamakan visi lagi.

Namun tentu saja tidak ada patokan pasti soal beda usia pernikahan ini. Setiap orang berhak memilih pasangan atau orang yang dicintainya, menjatuhkan pilihan kepada yang berusia lebih muda/tua dan bahkan mempunyai prinsip yang berbeda dalam memandang beda usia pernikahan ini.

Sebuah studi dari Purdue University, Indiana AS, menyebutkan hasil bahwa perempuan yang memiliki suami jauh lebih tua merasa lebih bahagia menjalani pernikahan dibandingkan pasangan menikah yang tidak memiliki beda usia jauh.

Salah satu aspek yang menjadi penentu kebahagiaan dari pernikahan beda usia jauh tersebut adalah kemapanan secara finansial. Selain matang dalam sisi emosi dan psikologis, laki-laki berumur 45-60 tahun umumnya telah mapan secara ekonomi sehingga kebutuhan hidup yang membutuhkan banyak biaya seperti rumah dan kendaraan sudah bisa terpenuhi.

Namun penelitian di Korea pada 2015 juga menemukan bahwa kesenjangan usia dalam hubungan jangka panjang dapat memengaruhi kemungkinan masing-masing pasangan mengalami depresi. 

Secara khusus, ditemukan bahwa pasangan dengan usia yang sama memiliki tingkat depresi yang paling rendah, sedangkan pasangan dengan perbedaan usia 3 tahun atau lebih memiliki tingkat depresi yang sedikit lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun