Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Walau Setengah Hati , Uang Wisuda Tetap (Harus) Dibayar

17 Juni 2023   19:06 Diperbarui: 18 Juni 2023   07:46 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pelepasan kelas 9 (dokumentasi pribadi)

Ketika saya menulis tulisan tentang  setengah hati bayar uang wisuda, anak-anak sudah dalam masa transisi sekolah (jeda sekolah) sementara waktu, sebelum melanjutkan ke sekolah selanjutnya. 

Namun, beberapa bulan lalu saya pun sama galaunya soal uang wisuda sekolah anak-anak, pernah saya tulis disini. Kalau kita ingat-ingat lagi, dulu-dulu wisuda itu kata yang sangat istimewa. Karena wisuda berarti sudah lulus kuliah atau universitas. Entah jenjang D1, D3,S1 hingga jenjang diatasnya. Biasanya disanalah kita merasakan rasa haru bisa melewati semuanya dan orang tua  biasanya juga akan menghadiri prosesi ini. 

Pakaian wisuda juga khusus (dokumentasi pribadi)
Pakaian wisuda juga khusus (dokumentasi pribadi)

Tetapi beberapa tahun terakhir, arti wisuda sudah bergeser . Lulus TK-pun disebut wisuda alias graduation...ya ampun ! Padahal tentu perjalanan anak TK sampai lulus kuliah masih jauhhh banget. Pendidikannya masih sangat panjang menuju ke wisuda sebenarnya. Walalupun ada yang beralasan, tiap orang tak selalu sampai kuliah di uviversitas, sehingga tiap momen kelulusan di tingkat pendidikan, perlu dirayakan. 

Tidak heran, ketika seorang teman di media sosial posting foto anaknya yang graduation, banyak sekali yang komentar mengucapkan selamat wisuda. Kebetulan anaknya memang tinggi dan keliatan sudah besar. Eh ternyata yang punya anak menjelaskan, anaknya baru wisuda SMP, bukan wisuda kuliah hehehe

**

Keharusan Bayar Biaya Wisuda

Seorang walimurid di Surabaya protes dan mengeluhkan biaya pedidikan anak khususnya biaya wisuda SD anaknya di Surabaya yang sampai Rp 650 ribu kepada Menteri Pendidikan dan menyarankan agar kedepannya ditiadakan (CNN Indonesia 16/06).

pelepasan kelas 9 (dokumentasi pribadi)
pelepasan kelas 9 (dokumentasi pribadi)

Biaya wisuda saat ini memang sudah seperti keharusan bagi walimurid yang anak duduk di akhir TK, kelas 6, kelas 9 dan kelas 12. Tak peduli sekolahnya, sekolah negeri atau sekolah swasta.

Sekolah negeri biasanya biayanya sedikit lebih ringan dan biasanya ada semacam kesepakatan orang tua. Namun bila anak sekolah di swasta, hmmm..jangan ditanya lagi biayanya. berlipat-lipat dari wisuda di sekolah negeri, dan biaya juga ditentukan sekolah. 

Sebagai gambaran, di kota saya, untuk tahun yang sama, anak teman saya yang anaknya di sebuah SMP Negeri harus membayar biaya wisuda Rp 500.000/orang untuk  anak yang duduk di kelas 9 . Sedangkan per kelas dibawahnya dikenakan biaya Rp 150rb/kelas.

Itu SMP Negeri. Bagaimana dengan sekolah swasta, tentu beda lagi bayarannya. Sebuah Mts swasta di kota saya, biaya wisuda ,yang mereka namakan biaya akhir tahun  mencapai Rp 1,7 juta. Untungnya sosialisasinya sudah jauh-jauh hari dan untungnya lagi bisa dicicil hehehe. Lumayan agak ringan pastinya. 

Tentu makin bergengsi sekolahnya, dapat dipastikan, biaya wisuda atau ada juga yang menyebut pelepasan siswa kelas akhir, makin mahal biayanya. Apalagi bila sudah sampai menyewa berbagai gedung.

Anak saya yang tahun ini , juga lulus dari kelas 12, biayanya juga banyak. Mulai bayar pelepasan siswa, wisuda, ijazah, foto-foto, pemberian kenang-kenangan guru dan sekolah sampai biaya jalan-jalan bersama.  Sayangnya, kebijakan di sekolah anak saya , biaya saat itu tak boleh dicicil. Tapi memang dijeda antara biaya satu dan biaya lainnya. namun tetap, cukup memusingkan, karena ada terus biaya . Itu belum termasuk biaya kunjungan ke universitas-universitas , biaya tes toefl, dan tentu SPP yang harus dibayar di muka. 

Di akhir tahun , orang tua biasanya juga "diminta" lagi uang kenang-kenangan buat guru. Memang ini bukan hal buruk juga. Sayangnya biasanya tak bisa sukarela tapi ada ketentuannya. Biasanya ada wali murid yang aktif mengkoordinirnya, sampai berbelanja.

Di kelas akhir anak saya, ada orang tua yang menyarankan nilai tertentu saja, karena memang sudah banyak sekali list bayaran abak-anak. 

Namun karena mayoritas wali murid setuju dengan angka sumbangan yang lebih besar, akhirnya  wali murid  tersebut menyerah juga dan ikut kesepakatan saja. Alasan koordinator wali murid, ini sudah sumbangan terakhir dan wajar agak besar. Sayangnya beliau tak sadar, tak semua wali murid punya kemampuan finansial yang sama dan tiap orang punya beban kehidupan yangberbeda-beda, kan?

Alhamdulillah tahun ini anak saya sudah lulus dari kelas 9 dan kelas 12. Dan saya cukup lega, sudah melewati pembayaran wisuda yang sudah lupa berapa persis pembayaran semuanya hahaha. Semoga kedepannya benar-benar bisa dipertimbangkan lagi oleh pihak sekolah dan dinas pendidikan juga memantau. 

Sehingga tak membebani para orang tua murid lagi karena beban hidup (saja) sudah cukup berat hehe..

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun