Sekolah negeri biasanya biayanya sedikit lebih ringan dan biasanya ada semacam kesepakatan orang tua. Namun bila anak sekolah di swasta, hmmm..jangan ditanya lagi biayanya. berlipat-lipat dari wisuda di sekolah negeri, dan biaya juga ditentukan sekolah.Â
Sebagai gambaran, di kota saya, untuk tahun yang sama, anak teman saya yang anaknya di sebuah SMP Negeri harus membayar biaya wisuda Rp 500.000/orang untuk  anak yang duduk di kelas 9 . Sedangkan per kelas dibawahnya dikenakan biaya Rp 150rb/kelas.
Itu SMP Negeri. Bagaimana dengan sekolah swasta, tentu beda lagi bayarannya. Sebuah Mts swasta di kota saya, biaya wisuda ,yang mereka namakan biaya akhir tahun  mencapai Rp 1,7 juta. Untungnya sosialisasinya sudah jauh-jauh hari dan untungnya lagi bisa dicicil hehehe. Lumayan agak ringan pastinya.Â
Tentu makin bergengsi sekolahnya, dapat dipastikan, biaya wisuda atau ada juga yang menyebut pelepasan siswa kelas akhir, makin mahal biayanya. Apalagi bila sudah sampai menyewa berbagai gedung.
Anak saya yang tahun ini , juga lulus dari kelas 12, biayanya juga banyak. Mulai bayar pelepasan siswa, wisuda, ijazah, foto-foto, pemberian kenang-kenangan guru dan sekolah sampai biaya jalan-jalan bersama. Â Sayangnya, kebijakan di sekolah anak saya , biaya saat itu tak boleh dicicil. Tapi memang dijeda antara biaya satu dan biaya lainnya. namun tetap, cukup memusingkan, karena ada terus biaya . Itu belum termasuk biaya kunjungan ke universitas-universitas , biaya tes toefl, dan tentu SPP yang harus dibayar di muka.Â
Di akhir tahun , orang tua biasanya juga "diminta" lagi uang kenang-kenangan buat guru. Memang ini bukan hal buruk juga. Sayangnya biasanya tak bisa sukarela tapi ada ketentuannya. Biasanya ada wali murid yang aktif mengkoordinirnya, sampai berbelanja.
Di kelas akhir anak saya, ada orang tua yang menyarankan nilai tertentu saja, karena memang sudah banyak sekali list bayaran abak-anak.Â
Namun karena mayoritas wali murid setuju dengan angka sumbangan yang lebih besar, akhirnya  wali murid  tersebut menyerah juga dan ikut kesepakatan saja. Alasan koordinator wali murid, ini sudah sumbangan terakhir dan wajar agak besar. Sayangnya beliau tak sadar, tak semua wali murid punya kemampuan finansial yang sama dan tiap orang punya beban kehidupan yangberbeda-beda, kan?
Alhamdulillah tahun ini anak saya sudah lulus dari kelas 9 dan kelas 12. Dan saya cukup lega, sudah melewati pembayaran wisuda yang sudah lupa berapa persis pembayaran semuanya hahaha. Semoga kedepannya benar-benar bisa dipertimbangkan lagi oleh pihak sekolah dan dinas pendidikan juga memantau.Â
Sehingga tak membebani para orang tua murid lagi karena beban hidup (saja) sudah cukup berat hehe..
Semoga bermanfaat.