Keberhasilan orang tua dinilai dari bagaimana keberhasilan mendidik anak-anak. Nah, salah satu indikatornya bagaimana sikap dan perilaku anak.
Kasus tindakan kekerasan oleh Mario Dendy Satriyo (20) terhadap David (17) di kawasan Jakarta Selatan pada 20 Februari 2023 lalu, berbuntut panjang. Dendy (MDS) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam peradilan pidana anak  kelak dan dikeluarkan dari Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul), kampusnya.
Buntut panjang lainnya, Rafael Alun Trisambodo, ayah dari Dendy, dicopot jabatannya dan dikabarkan juga mengundurkan diri dari ASN. Kemudian akan diperiksa oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Rafael sebelumnya sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Jakarta Selatan II. benar-benar kasusnya merepotkan orang tua.
Harta kekayaan Rafael menjadi sorotan karena MDS, sang anak, suka memamerkan gaya hidup mewah di media sosial. Antara lain yang terlihat di medsos adalah motor Harley Davidson dan mobil Jeep Rubicon yang digunakan dalam tindak kekerasan (sumber : kompas.com)
Kelakuan MDS juga berbuntut panjang. Antara lain institusi pajak Kementerian Keuangan, hingga nama baik perguruan tingginya. Demikian pula dengan sekolah sang pacar, Agnes, yang disebut bersekolah di sebuah SMA di Jakarta, juga terbawa-bawa.
Kasus ini barangkali bakal melebar lagi. Yang menyedihkan semuanya bisa dikatakan masih sangat muda. Bahkan Agnes, masih berusia 15 tahun. Korbannya David masih 17 tahun dan Dendy sendiri 20 tahun. Dimana sebenarnya letak kesalahannya sehingga generasi muda bisa berpikir kemudian bertindak sedemikian berani hingga membuat korban masuk ICU dan hingga kini tak sadarkan diri.
Salah satu pihak yang harus bertanggungjawab dalam kasus pidana anak ini  adalah institusi keluarga. Anak-anak tentu dibentuk oleh keluarganya. Segala perilaku anak walaupun ada unsur pengaruh lingkungan tetapi yang terutama, pembentuk karakter anak pada awalnya adalah keluarga. Dalam hal ini orang tua.
Bagaimana Keluarga Membentuk AnakÂ
Saya sebagai orang tua tentu juga masih jauh dari sempurna.Masih juga belajar terutama karena juga memiliki anak-anak remaja. Namun demikian mengetahui persis didikan keluarga membawa peran penting pada pembentukan karakter anak. Pada kasus Dendy misalnya, terlihat anak kehilangan karakter rendah hatinya sehingga memamerkan dengan sengaja segala kekayaan milik orang tuanya. Dendy juga sampai saat ini tak terlihat meyesali perbuatannya. Â Padahal sang ayah, sudah membuat video permintaan maaf kepada banyak pihak yang tersebar di berbagai platform media sosial.
Indra Dwi Prasetyo, praktisi pendidikan sekaligus Direktur di Pijar Foundation serta Co-Chair Y20 Indonesia 2022, dikutip dari  kemdikbud.go.id, mengatakan, keluarga selalu memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak., termasuk dalam hal pendidikan.
Banyak keluarga yang tidak memahami bagaimana peran keluarga yang begitu besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Padahal, ujar Indra, setidaknya ada tiga pendekatan cara keluarga dalam mendorong atau mendukung pendidikan anak-anaknya.
Pendekatan pertama adalah ketika anak-anak masih kecil. Dalam hal ini, orang tua berperan sebagai pemimpin bagi si anak. Kedua, ketika anak menginjak remaja. Di fase ini, keluarga berperan sebagai "teman" bagi si anak. Fase ketiga adalah ketika anak sudah dewasa, orang tua bertindak sebagai "observer" dalam kehidupan si anak.
Dalam kasus Dendy dkk-nya, tentu mereka dalam usia remaja, dimana seharusnya orang tua berlaku sebagai teman. Anak dalam usia ini sudah memiliki otoritas atau keputusan sendiri tapi tetap keluarga sangat penting perannya. Paling tidak ada tiga peran penting orang tua.
Orang tua sebagai contoh
Bagaimanapun orang tua contoh terdekat bagi anak-anak.Anak belajar menghormati orang lain, kerjasama, menghargai orang lain dan banyak lagi.
Mengajarkan hidup sederhana dan tak pamer
Kasus Dendy yang pamer kekayaan, sudah bisa disimpulkan, keluarga tersebut memang tak menganut gaya hidup sederhana.Buktinya anak-anak saja bisa diberi fasilitas semahal itu. Walau faktanya ayahnya memang pejabat dan mungkin punya uang banyak.Tapi tentu itu bukan uang anak tapi uang orang tua. Anaknya juga masih jauh dari kata sukses dan kaya. Sebaiknya anak diajarkan tetap rendah hati dan hidup sederhana,bagaimana pun kondisi keuangan orang tuanya.
Komunikasi dengan orang lainÂ
Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain juga diajarkan dalam keluarga. Tidak akan terjadi tindak kekerasan bila ditanamkan pola komunikasi yang baik, tak cepat emosi dan karakter-karakter baik yang lain .#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H