Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pelajaran dari Kasus Mario Dendy dan Tiga Peran Penting Orang Tua

25 Februari 2023   12:30 Diperbarui: 27 Februari 2023   04:38 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi keluarga kunci pendidikan (foto: gurusiana)

Pendekatan pertama adalah ketika anak-anak masih kecil. Dalam hal ini, orang tua berperan sebagai pemimpin bagi si anak. Kedua, ketika anak menginjak remaja. Di fase ini, keluarga berperan sebagai "teman" bagi si anak. Fase ketiga adalah ketika anak sudah dewasa, orang tua bertindak sebagai "observer" dalam kehidupan si anak.

Dalam kasus Dendy dkk-nya, tentu mereka dalam usia remaja, dimana seharusnya orang tua berlaku sebagai teman. Anak dalam usia ini sudah memiliki otoritas atau keputusan sendiri tapi tetap keluarga sangat penting perannya. Paling tidak ada tiga peran penting orang tua.

Orang tua sebagai contoh

Bagaimanapun orang tua contoh terdekat bagi anak-anak.Anak belajar menghormati orang lain, kerjasama, menghargai orang lain dan banyak lagi.

Mengajarkan hidup sederhana dan tak pamer

Kasus Dendy yang pamer kekayaan, sudah bisa disimpulkan, keluarga tersebut memang tak menganut gaya hidup sederhana.Buktinya anak-anak saja bisa diberi fasilitas semahal itu. Walau faktanya ayahnya memang pejabat dan mungkin punya uang banyak.Tapi tentu itu bukan uang anak tapi uang orang tua. Anaknya juga masih jauh dari kata sukses dan kaya. Sebaiknya anak diajarkan tetap rendah hati dan hidup sederhana,bagaimana pun kondisi keuangan orang tuanya.

Komunikasi dengan orang lain 

Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain juga diajarkan dalam keluarga. Tidak akan terjadi tindak kekerasan bila ditanamkan pola komunikasi yang baik, tak cepat emosi dan karakter-karakter baik yang lain .#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun