Bagaimana respon saya? Biasa-biasa saja. Bahkan saya katakan ke gurunya bahwa masa depan anak-anak masih sangat panjang, sekolah yang akan dia tempuh juga masih banyak. Apapun hasilnya hari ini, harus terus kita support.
Manfaat peringkat kelas dan nilai yang bagus
Banyak sekolah yang saat ini tak lagi memperlihatkan soal peringkat anak di kelas. Mereka lebih fokus pada kelebihan anak dan pengembangan bakat/minat anak.
Namun, di tempat lain, banyak juga sekolah yang masih mendewakan peringkat kelas dan dijadikan indikator keberhasilan akademik seorang anak. Bahkan peringkat kelas semacam kebanggaan bagi orang tua untuk membandingkan pencapaian anaknya dibanding anak lainnya dalam satu kelas.
Dilansir dari Kompas.com, dalam sebuah artikel "Benarkah Peringkat Anak di Kelas Cerminkan Kecerdasannya?" menyebutkan nilai tidak selalu cerminkan kemampuan anak di kelas
Anak bisa jadi memahami materi pelajaran yang diajarkan guru selama kelas berlangsung, hanya saja ia masih tidak dapat menerjemahkannya ke dalam jawaban soal ujian. Nilai, dalam artikel tersebut juga disebutkan tidak selalu cerminkan kemampuan anak di kelas
Jadi anak bisa jadi memahami materi pelajaran yang diajarkan guru selama kelas berlangsung, hanya saja ia masih tidak dapat menerjemahkannya ke dalam jawaban soal ujian. Tulisan tersebut juga menyebutkan, kecerdasan anak masih sangat bisa untuk dikembangkan kedepannya. Misal melalui berbagai pelatihan. Apalagi memang banyak sekali jenis kecerdasan anak-anak.
Namun bagaimanapun, nilai dan peringkat kelas memang tetap ada manfaatnya. Misalnya untuk menyaring beasiswa, yang tentu yang pertama dilihat adalah nilai akademis.
Buat guru tentu juga ada manfaatnya. Misal dengan ada peringkat kelas, guru tentu bisa lebih "membantu" anak yang kurang dalam pemahaman pelajaran. Guru mungkin juga bisa menyesuaikan metode pengajaran yang tepat bagi siswanya di kelas. Intinya ini sebagai salah satu bahan evaluasi bagi para pengajar juga.
Tapi, saran saya, kalaupun dalam rapor kali ini, nilai dan peringkat anak biasa-biasa saja, tak perlu dirisaukan. Selain anak punya kecerdasan masing-masing, perjalanan anak-anak menuju masa depan masih panjang.
Tugas kita, sebagai orang tua tentu adalah mempersiapkan mereka masa depan mereka sebaik mungkin. Masa depan yang barangkali sangat berbeda kondisinya dengan keadaan kita hari ini.Â