Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar Sejarah Kesultanan Banjar di Kuin Utara

4 Desember 2022   10:26 Diperbarui: 4 Desember 2022   10:37 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberang masjid adalah sungai kuin yang sampai sekarang masih aktif digunakan warga dengan aktivitas sungainya. Tak heran, kita dengan mudah akan menyaksikan, perahu klotok atau perahu bermotor berlalu lalang.

Masjid Sultan Suriansyah sebagai cagar budaya juga acap kali dikunjungi para wisatawan. Biasanya mereka yang melewati jalur sungai, usai mengunjungi pasar terapung di muara kuin pada pagi harinya, dan mampir mengunjungi juga situs sejarah ini.

Makam Sultan Suriansyah dan Para Raja Banjar

Cagar budaya kedua di Kuin Utara masih berdekatan dengan lokasi masjid.  Letaknya sekitar 500 meter saja. Makam ini hampir selalu penuh dengan peziarah dengan macam-macam niat. Ada yang sekedar berniat belajars ejarah, ada yang ingin mendoakan saja bahkan mungkin ada yang datang dengan niat lainnya. Tentu tak jadi masalah.

Memasuki makam ini, di dekat makam, seperti tempat makam pada umumnya, banyak orang berjualan bunga buat pemakaman.

Kami yang memakai motor saja dengan mudah parkir di dalam komplek makam. Ketika kami datang, pengunjung masih sangat banyak, mungkin karena hari libur. Padahal sudah waktunya sholat zuhur dan matahari sudah meninggi.

Komplek makam ini sangat terpelihara. Disini tak hanya makam Sultan Suriansyah tapi juga ada makam ratu disebelahnya. Beberapa makam lain adalah makam keluarga dan makam para raja Banjar selajutnya.

Museum Sultan Suriansyah

museum sultan suriansyah (dok: pribadi)
museum sultan suriansyah (dok: pribadi)

Meskipun kecil, museum ini menyimpan sejarah berharga kerajaan Banjar khususnya sultan Suriansyah, raja Banjar pertama yang memeluk Islam. Sayangnya keamanan museum ini dianggap kurang sehingga sempat ada berita kehilangan dan di bobol maling. Kabarnya waktu itu yang hilang adalah lukisan raja Banjar, keris hingga tombak..

Memang tak ada penjaga atau satpam di depan museum ini. Guide yang menjelaskan juga tak terlihat. Pengunjung bisa masuk sesukanya. Tentu kalau orang dengan niat jahat kan bahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun