Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Mahasiswa Pascasarjana HES UIN Antasari , Writerpreneur, Social Worker, --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ini 4 Hal Dasar Persiapan Dana Pensiun

29 Agustus 2022   13:00 Diperbarui: 6 September 2022   01:30 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dana pensiun (foto : money kompas)

Tidak mempunyai persiapan dana di masa tua tentu sebuah masalah.Masa tua yang sehat dan bahagia harusnya menjadi target banyak orang. Dan untuk menjadi bahagia, salah satunya terbebas dari masalah keuangan yang rumit.

Sebut saja namanya Irna (40thn). Memiliki dua anak yang sudah menginjak remaja. Suaminya pekerja tetap pada sebuah bengkel mobil, bergaji harian. Sehari-hari selain ibu rumah tangga,Irna juga menambah pengasilan dengan berjualan produk skin care online.

Gaji suaminya selama ini lumayanlah buat mencukupi kebutuhan rumah, kalau tidak mau dikatakan pas-pas-an sekali.

Hanya saja setahun terakhir ada perubahan yang drastis di kehidupan mereka. Kedua orang tua Irna, yang tadinya mengelola toko milik pamannya Irna memutuskan untuk pensiun dan tinggal di rumah Irna. Mereka memang bisa dikatakan sudah tua dan sudah lelah buat bekerja.

Tidak hanya sampai di situ. Tantenya Irna atau adik sang ibu juga akhirnya bergabung tinggal di rumah Irna karena juga sudah tua dan tinggal seorang diri saja. Tadinya beliau bekerja sebagai pembantu rumah tangga orang dan memutuskan pensiun saja.

Di sinilah teryata masalah di mulai. Otomotis hanya satu orang di rumah yang membiyai 7 orang di rumah! Pengeluaran di rumah jelas-jelas bertambah dengan bertambahnya orang. Bukan hanya soal makan tetapi juga pengeluaran lain mengikutinya.

Masalahnya 3 orang ini bisa dikatakan tak memiliki dana pensiun. Mereka ada sedikit tabungan, sisa selama masih kerja dulu. Tapi tentu tak banyak. Dan itupun banyak digunakan untuk keperluan mereka yang selama di rumah dan tiba-tiba sering sakit-sakitan.

Masa pensiun memang tak terasa. Akan datang bila waktunya tiba. Bila tak memiliki persiapan dana, tentu membingungkan. Mengharapkan saudara dan anak-anak? Kalau bisa jangan.

Buat yang bekerja sebagai ASN dan karyawan swasta barangkali ada memilik dana pensiun. ASN tentu ada dana pensiun bulanan. 

Sedangkan pekerja swasta biasanya mendapatkan sejumlah uang ketika pensiun. Walau kemudian harus dipikirkan lagi bagaimana pengelolaan uang tersebut agar tak habis sekejap.

Namun yang paling "parah" tentu yang kerja tak terkait perusahaan atau lemabaga apapun. Mereka mandiri, misalnya berwirausaha. 

Golongan inilah yang harus benar-benar memperhatikan soal uang pensiun kedepan. Bagaimana mempersiapkan uang pensiun di masa tua kelak.

Persiapkan Dana Pensiun Sedini Mungkin

Mungkin banyak dari kita yang sudah sering mendengar tentang sandwich generation. Sandwich tentu kita kenal sebagai roti dengan banyak toping atau lapisan.

Nah inilah pula kenapa ada generasi yang dinamakan generasi sandwich.Ringkasnya,generasi ini adalah generasi yang membiayai keluarga kecilnya namun juga harus membiayai generasi diatasnya (oran tua,nenek dst) karena generasi diatasnya tak sanggup bekerja lagi.

Tentu kita bersama tak ingin kelak anak-anak kita menjadi generasi sandwich. Mungkin mereka tak akan melupakan orang tuanya, apalagi anak-anak yang baik dan berbakti.

Tetapi kita tak boleh berharap berlebihan. Apalagi sampai memikirkan anak adalah investasi orang tua di masa depan untuk penghasilan masa pensiun. 

Apa yang diberikan orang tua ke anak sekarang, ya memang kewajiban sebagai orang tua.bukanlah sebuah investasi yang mengharap pengembalian.

Anak kita kelak juga akan ada tangungjawab kepada generasi di bawahnya untuk membiayai dan menghidupi anak-anaknya lagi.dan seterusnya.

Nah pertanyaannya, bagaimana agar menjadi orang tua yang pensiun dengan damai. Selain bisa beribadah dengan tenang, sehat fisik dan jiwa juga tetap memiliki uang yang cukup di masa tua.

Apalagi seperti diungkapkan seorang teman, orang tua (lansia) cenderung cepat sekali tersingung dan sangat sensitif. 

Bisa dibayangkan dong, kalau hidup tergantung orang lain (meskipun itu anak) dan tak memiliki uang/penghasilan sama sekali, pasti rasa tersinggung dan tersisihkan akan menjadi lebih dominan.

Selagi masa itu belum datang, sudah saatnya kita semua yang masih dalam usia produktif mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin.

Umur memang tak ada yang tahu. Kita bisa saja tua sampai berusia berapa atau bahkan esok hari sudah tiada. Namun tak ada salahnya dari sekarang menyiapkan dana pensiun ini.

Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa dicoba untuk persiapan pensiun, termasuk persiapan dana pensiun.

Menabung

Mengutip seorang teman lagi.katanya jangan hanya mempersiapkan tabungan pendidikan anak tapi juga harus menabung buat pensiun. Walaupun dana yang kita tabungkan kecil nilainya, ya lama-lama kan jadi bukit juga. Apalagi bila pensiunnya masih lama.

Oh ya,tabungan pasti tergerus inflasi.Tapi tak apa.daripada tak punya tabungan sama sekali.

Belajar investasi kecil-kecilan

Bisa dalam bentuk reksadana atau saham sebenarnya>tapi kalau masih merasa berat juga,coba-cobalah mulai menabung emas. Ini yang paling sederhana juga dan bisa dilakukan siapa saja.

Belajar skill baru yang kira-kira bisa buat pensiun

Misalnya apa? Menurut saya, skill menulis bisa jadi semacam bekal pekerjaan sampai tua. Tentu banyak skill lain lagi yang bisa dipelajari dari sekarang. Harus dirintis dari sekarang biar memiliki jaringan (network) juga di masa depan.

Menanam kebaikan

Katanya siapa yang menanam dia yang menuainya. Selagi kita masih kuat dan mampu produktif menghasilkan seperti saat ini, jangan lupakan untuk sebanyaknya menanam berbagai benih kebaikan. 

Ya, siapa tau ini akan meringankan kehidupan kita di masa tua kelak. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun