Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PPDB Online dan Perlunya Dukungan Literasi Digital

28 Juni 2022   10:31 Diperbarui: 29 Juni 2022   02:18 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ppdb online (foto: pikiran rakyat)

Zaman saya sekolah dulu tentu saja tak ada yang namanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online. Mau daftar sekolah? Ya tinggal daftar saja ke sekolahnya dengan membawa berkas. Biasanya sedari awalpun kita sudah tahu, sekolah ini standar nilai yang diterima rata-rata berapa. Meskipun tetap ada pilihan 1 dan 2-nya.

Jadi kalau tak lulus di sekolah satu, kemungkinan akan terlempar ke sekolah pilihan kedua. Tentu dengan syarat nilai cukup untuk masuk di sekolah ke-2 tersebut.

Jangan tanyakan soal zona-zona rumah. Dimanapun kalian berada, asal nilainya "cocok" dengan sekolah yang dipillih, sudah dipastikan akan diterima di sekolah tersebut. Jadi waktu itu kita sudah bisa menakar, sekolah favorit mana yang kemungkinan bisa menerima.

Tidak heran, jaman SMP dulu, saya dan teman-teman naik sepeda ke sekolah yang berjarak sekitar 3 km. Karena memang sekolah itu salah satu yang terbaik dan favorit di kota kami.

Pekan lalu, PPDB Online di kota kami dimulai, khusunya buat dua jalur yaitu jalur afirmasi (pengguna kartu Indonesia Pintar) dan jalur prestasi (akademik dan non akademik). Jalur lain adalah zonasi dan perpindahan orang tua yang diadakan terpisah.

Sebetulnya tahun ini tak ada anak saya yang mau masuk SMP. Namun seorang teman-teman pagi-pagi sudah datang ke rumah dan membawa sejumlah berkas anaknya.

Ternyata selain tak ada wifi IndiHome di rumahnya, dia juga bisa dikatakan tak melek internet. Bisa dipastikan akan sangat kebingungan dengan PPDB Online ini. Padahal anaknya sudah jauh-jauh hari  mengatakan ingin masuk SMP Negeri.

Tadinya saya pikir tak begitu susah untuk membantu teman ini mendaftarkan buat PPDB online di rumah. Apalagi jaringan internet dari Telkom Indonesia di rumah sangatlah stabil. Ternyata tetap ada sedikit kendala. Paling tidak ada dua  kesulitan yang sempat kami alami :

#Titik rumah tidak pernah pas

Awalnya kami juga bingung kesalahannya dimana. Namun berulang kali mengisi, titik rumah selalu lebih 3 km dari sekolah. Sudah dipastikan ini tidak akan lulus karena anak teman memakai jalur afirmasi, dan yang dihitung zona rumah dari sekolah. Cukup membingungkan, karena faktanya, rumahnya hanya berjarak kurang dari 1 km saja dari SMP tujuan.

#Kesalahan memasukkan berkas

Karena berkas hanya di foto dengan handphone, resolusinya lumayan kecil saja.dan tidak ada kesulitan untuk men-download sejumlah berkas berupa kartu keluarga, KIP, NIK Sekolah dan berkas lainya.

Namun ternyata tetap ada kesalahan berkas, sehingga walaupun sudah sampai cetak kartu, dibatalkan oleh panitia. Untungnya panitia sekolah menghubungi orang tua untuk memberitahukan kesalahan memasukkan berkas yang diminta.

Selain dua hal tersbut, secara umum sama sekali tak ada kesulitan dalam pengisian PPDB Online jalur afirmasi. Untuk kasus pertama, setelah berkali-kali, akhirnya titik rumah bisa diperbaiki. Kemudian berkas juga bisa diperbaharui lagi dengan mendaftar dari awal.

Alhamdulillah, beberapa hari lalu kabar gembira datang. Anak teman saya ini, berhasil diterima di SMP Negeri pilihannya bersama 26 siswa lainnya dari jalur afirmasi. Kebetulan jarak rumahnya memang hanya 508 meter dari sekolah.

Literasi Digital Orang Tua Siswa

Proses PPDB online hanya salah satu fakta manfaat internet dalam bidang pendidikan di Indonesia saat ini. Tak terbilang bagaimana jaringan internetnya Indonesia begitu berperan ketika pandemi karena semua pembelajaran berlangsung online.

Semua seperti diwajibkan untuk melek teknologi, khususnya melek penggunaan internet. Guru diwajibkan paling tidak bisa membuat video tutorial pembelajaran siswa. Demikian pula orang tua, yang mau tak mau mendampingi anak-anak buat belajar online di rumah.

Literasi digital memang menjadi poin sentral yang bisa kami ambil sebagai hikmah dari penyelenggaraan PPDB online. Secara ringkas, literasi digital bisa diartikan sebagai kemampuan untuk memahami informasi, komputer dan teknologi.

Semua pihak, baik sekolah maupun orang tua perlu sekali untuk paham dan sedapat mungkin memahami pentingnya melek digital ini. Lebih khusus lagi penggunaan internet untuk berbagai keperluan.

Paling tidak ada tiga hal yang mendasari mengapa perlu dukungan yang lebih terhadap perkembangan literasi digital ini, khususnya bagi para orang tua.

#Pengetahuan anak berkembang, orang tua juga wajib tahu

Seperti kita ketahui bersama, anak zaman sekarang hampir semuanya mengenal internet. Bahkan sampai di kampung-kampung-pun, anak-anak generasi z dan di bawahnya lagi sudah sangat paham untuk mengakses berbagai informasi. Kebanyakan games, Youtube dan media sosial. Ini terkadang tak sesuai dengan usia mereka.

Orang tua tentu saja perlu juga mempelajari berbagai hal agar pengetahuan digitalnya "setara" dengan anak-anak. Peran orang tua untuk memberikan batasan baik buruk ke anak. Kemudian juga mendukung mereka untuk mengakses ilmu yang lebih luas misalnya.

#Mendapatkan informasi yang lebih luas

Literasi digital tentu saja membuka jalan untuk mendapatkan informasi yang lebih luas lagi. Orang tua bisa banyak belajar melalui internet, baik yang sifatnya formal maupun informal. Kalau selama ini hanya bersinggungan dengan sosial media, saatnya memanfaatkan internet yang lebih luas untuk meng-upgrade skill kita sebagai orang tua.

#Membuka peluang yang lebih luas bagi anak ke depannya

Literasi digital khususnya pemahaman berinternet juga akan membuka banyak peluang di masa depan. Misalnya orang tua yang ingin mendapat beasiswa luar negeri, tentu banyak tersedia informasi ketersedian beasiswa dari berbagai negara dan lembaga.

Kesempatan bagi anak-anak kitapun semakin terbuka lebar. Semoga kita menjadi para orang tua yang tetap semangat belajar di tengah dunia yang mengalami metamorfosis sangat cepat.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun