Merantau untuk belajar itu menyenangkan. Mungkin belum pernah merantau sulit membayangkan ketika jauh dari keluarga dan harus bertahan sendiri.
Perantauan saat belajar menuntut ilmu ke Jogjakarta saya alami saat kuliah. Saya tak pergi sendiri.tapi awalnya pergi bersama-sama dengan teman-teman SMA yang memutuskan untuk berkuliah di kota gudeg.
Tapi akhirnya memang setiap orang punya takdirnya masing-masing. Meskipun kami berangkat bersama, ikut tes bersama, namun nyata lulus masuk universitas di tempat yang berbeda-beda. Sesuai rejekinya masing-masing.
Merantau saat kuliah dulu dan sekarang mungkin jauh berbeda. Kalau dulu, menghubungi orang tua paling hanya seminggu sekali karena awal 2000-an yang memiliki handphone masih sangat terbatas. Komunikasi via wartel saja, telpon di rumah kost dan antri pula. Kalau sekarang pastilah lebih nyaman .Karena sarana komunkasi sudah lebih gampang. Kangen? Tinggal video call saja.
Namun esensi merantau pasti sama saja dari dulu sampai sekarang. Semuanya bermuara kepada diri sendiri. Mau seriuskah kita belajar dan menuntut ilmu? Mau cepat lulus atau memilih banyak hura-hura? Semua pada akhirnya kembali kepada diri sendiri buat menentukannya.
Secara umum ada beberapa hal yang harus dimiliki buat mereka yang ingin merantau buat menuntut ilmu
#Niatkan buat belajar secara serius
Buat yang ingin merantau buat belajar tentu suatu niat yang sangat mulia. Jangan lupa buat meniatkan untuk menuntut ilmu demi masa depan yang baik. Awali dengan doa dan pikiran yang positif dimanapun kelak kampus tempat belajar
#Siap mendisiplinkan diri sendiri
Kuliah artinya bisa mandiri. Apalagi ketika jauh merantau dan jauh dari pandangan orang tua. Tak ada pilihan kecuali mendisiplinkan diri sendiri. Misalnya ada kuliah pagi, kalau biasanya ada orang tua yang membangunkan pagi, ya ketika kuliah harus lebih disiplin bangun pagi. Kuliah merantau artinya juga siap mendisiplinkan diri sendiri.
#Tidak ada salahnya mengetahui alamat saudara dan silaturahmi sesekali
Itu yang diberikan orang tua saya dulu. Saya dibekali alamat lengkap dan telpon saudara atau teman orang tua yang ada di daerah tempat kita kuliah.Buat jaga-jaga saja, siapa tahu sudatu hari membutuhkan. Sedapat mungkin silaturahmi juga kepada mereka.
#Cari asrama daerah dan miliki teman sedaerah
Pentingkah? Menurut saya sangat penting. Teman sedaerah itu bagaikan saudara kalau sudah di kampung orang hehe. Asrama daerah rata-rata ada di setiap kota. Sedapat mungkin ikutlah kegiatan daerah kita,walau tak tinggal di asrama tersebut.
#Cari lingkungan pergaulan yang baik di tempat baru
Memang kita kuliah dan buat belajar. Namun jangan salah ditengah jalan nanti banyak pergaulan yang bisa saja membelokkan kita. Cari teman ata organisasi mahasiswa yang positif dan membawa kita menuju pergaulan yang baik. Intiya jangan salah pergaulan.
#Cari kost-kostan yang tepat
Dulu awal kost saya dicarikan oleh orang tua. Agak mahal dibanding kost sekitarnya. Mungkin niatnya biar anaknya nyaman belajar. Namun tanpa disangka, anak-anaknya bisa dikatakan "hedonis" dan rata-rata orang berada. Mereka gemar hura-hura,keluar malam, nge-genk, malas belajar dan hal yang kurang bermanfaat lainnya.
Tapi saat itu karena sudah bayar selama satu tahun, mau tak mau harus dijalani. Dan baru tahun kedua mencari kost yang lebih sederhana dan lingkungan yang lebih baik.
Maka sebaiknya cari informasi juga sebelumnya tentang kost. Bukan hanya soal harga tapi juga soal pergaulan anak kostnya.
#Atur keuangan dengan baik
The last but not least, pintar-pintar mengatur keuangan apalagi jika masih mengandalkan uang dari orang tua. Apalagi jika orang tuanya bukan dari kalangan berada dan sangat mampu. Sesuaikan pengeluaran dan pergaulan juga. Mungkin berhemat luar biasa sampai kurang gizi,juga nggak dong.Tapi paling tidak bisa membedakan,mana kebutuhan dan mana keinginan.
Mengatur keuangan  tentu sederhana saja. Dapat tercukupi kebutuhan selama sebulan misalnya, tak ada utang-utang ke teman kost/teman kuliah, dan bergaya yang sesuai dengan kondisi kita saja. InshaAllah keuangan selama kost dan kuliah akan baik-baik saja,berapapun adanya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H