Orangtua zaman sekarang dengan ekonomi dan tingkat pendidikan yang relatif baik, sangat mempertimbangkan untuk memasukkan anak ke sekolah dasar (SD) mana. SD negeri, tidak banyak dipilih oleh mereka.
Ketika anak ketiga kami memasuki usia SD, saya dan suami juga sempat terpikirkan untuk memasukkannya ke sebuah SD Islam terbaik di kota kami. Apalagi dulu, kakak-kakaknya bersekolah di SD Islam di kota tempat tinggal kami sebelumnya. Namun kemudian, dengan beberapa pertimbangan dan perencanaan ke depan, kami mantap memasukkannya ke SD negeri tak jauh dari rumah.
Sekolah dasar banyak dikatakan orang sebagai pondasi pendidikan karakter bagi anak-anak. Karenanya banyak orangtua memilih sekolah dengan program yang di atas rata-rata. Dan itu rata-rata ditawarkan sekolah dasar swasta.
Sedangkan sekolah dasar negeri, seperti yang banyak diketahui orang, tak banyak berubah dari tahun ke tahun. Program dasarnya hanya sesuai kurikulum pemerintah saja. Kalaupun ada tambahan, itu di ektrakurikulernya saja.
Inipun sudah kami sadari sejak awal. Namun belajar dari pengalaman menyekolahkan anak pertama dan kedua, kami berkesimpulan sekolah negeri cocok bagi anak kami. Tentu saja pandangan ini tak akan sama bagi setiap orangtua. Setiap orangtua tentu saja mempunyai pandangan sendiri-sendiri berdasrkan latar belakang yang berbeda-beda.
Paling tidak ada 5 pertimbangan, mengapa kami akhirnya memutuskan memasukkan anak ke SD negeri dan mengabaikan banyaknya "godaan" sekolah swasta dan berbagai programnya.
Biasanya dekat dengan rumah
SD negeri banyak tersebar tinggal dicari yang dekat dengan rumah. Biasanya mereka memberlakukan sistem zonasi juga, sehingga yang bisa bersekolah yang rumahnya dekat. Walaupun tetap ada kuota buat yang orangtuanya ber-KTP di luar wilayah zona atau malah luar daerah.
Jangan salah, ada SD negeri yang juga digolongkan "favorit" sejak dulu. Sebenarnya agak kurang paham favoritnya dimana. Cuma salah satunya jumlah pendaftar yang lumayan membludak dan ada tes yang harus diikuti anak.
Beruntung, kami mendapatkan SD negeri yang lumayan difavoritkan tadi plus sangat dekat dari rumah. Naik motor hanya 5 menit. Kalau tak ada motor bisa jalan kaki untuk antar jemput atau kalau anak sudah agak besar bisa naik sepeda sendiri ke sekolah. Tentu tak perlu pula jasa antar jemput sekolah.