Ketika kecil, perpustakaan daerah (perpusda) sangat populer di kota saya ,Banjarmasin. Saya ingat sekali dengan teman-teman sering mengunjuginya dan membaca sambil tidur-tiduran di ruang baca buat anak.
Namun setelah dewasa, tiba-tiba pesona perpustakaan daerah hilang dari ingatan saya khususnya. Saya sering membeli buku bila ingin membaca novel baru misalnya. Kadang banyak tumpukan buku karena saya belum sempat membacanya juga. Apalagi saya hobi membeli buku banyak saat pameran buku dan harganya relatif murah ketika pameran.
Di rumah orang tua juga demikian. Almarhum ayah benar-benar kutu buku sehingga banyak seklai punya buku, khususnya buku agama. Bahkan ada lemari khusus untuk buku-bukunya. Ketika kami sudah beranjak dewasa, kami ikut juga membaca buku-buku " serius"nya namun hingga saat ini pastinya masih juga buku yang belum terbaca dari lemari buku.
Baru sekitar tiga tahun lalu ketika kembali ke Banjarmasin, saya dan suami kepikiran untuk mengunjungi perpustakaan daerah kembali. Kebetulan letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Perpusatakaan yang kami kunjungi adalah perpustakaan daerah dibawah Dinas perpustakaan dan kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan (perpustakaan pal 6).
Dan takjub ketika datang. Buku-bukunya banyak dan cukup lengkap. Kami akhirnya juga menjadi anggota perpustakaan daerah dan tentu memiliki meminjam buku dengan jangka waktu tertentu.
Sayangnya kebanyakan pengunjung perpustakaan yang saya lihat hanyalah mahasiswa. Masyarakat umum sangatlah sedikit.
Para mahasiswa ini biasanya mencari referensi buat tugas ahir mereka sekali megerjakan tugasnya di perpustakaan, karena memang perpustakaan dilengkapi dengan wifi yang cukup baik. Tempat yang nyaman, tenang dan referensi yang lengkap menjadi daya tarik perpustakaan ini.
Ruang baca dan bermain anak
Tersedia juga ruang khusus anak di perpustakaan ini. Tempatnya cukup luas dan tersedia banyak mainan buat anak-anak. Tempat ini saya perhatikan cukup ramai. Banyak orang tua yang membawa anak-anaknya untuk mengenalkan mereka buku sekaligus bermain di arena bermain.
Pada waktu yang lain, banyak rombongan sekolah yang tampaknya membawa murid-muridnya ke perpustakaan daerah khususnya di area anak ini. Beberapa kali juga ada kegiatan besar tapi saya tak tahu persis kegiatan apa. Intinya perpustakaan cukup aktif dalam banyak kegiatan. Apalagi seelum pandemi.
Saat pandemi, saya juga sempat mengunjungi perpustakan beberapa kali. Perpustakaan juga mengantisipasi penyebaran virus misalnya dengan meyedikan handsanitizer dimana-dimana bagi pengunjung perpustakaan.