Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, social worker, suka baca, bersih2 rumah dan jalan pagi --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Produk Endorse di Medsos? Jangan Gampang Tergoda

20 Maret 2022   16:08 Diperbarui: 20 Maret 2022   18:02 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jangan tergoda produk endorse (dok: pribadi)

Nothing endures but change --. Tidak ada yang tidak berubah, kecuali perubahan itu sendiri  (filsuf Yunani Heracletos (540 - 480 SM)

Inovasi seringkali tercipta, termasuk pada strategi marketing. Banyak sekali sekarang produk yang di endores-kan di media sosial. Sebagai konsumen tentu harus cerdas memilah-milihnya.

Tulisan ini saya buat karena saya sendiri seringkali jadi "korban" . Percaya sama sesuatu yang ada di media sosial (medsos). Kemudian baru sadar, produk tersebut hanya endorse-an, belum tentu keren. Untungnya paling-paling saya tergoda soal makanan. Misalnya suatu hari di akun instagram paduan makan enak di kota saya ada mie ayam yang terlihat sangat enak.

Wah percaya saja saya. Eh ternyata pas di kunjungi ternyata zonk. Rasanya sangat biasa. Belum lagi harganya yang tak masuk akal. Penampakannya pun tak sama dengan yang di Instagram tadi hehehe. Anak saya sampai tanya. Ini kenapa bisa viral ya. Saking biasa dan tak terlihat istimewa.

Pas saya berkunjung, jam makan siang. Restonya lumayan rame. Mungkin mereka juga terprovokasi seperti saya. Yang gampang tergoda sama apa saja yang muncul di media sosial.

Lain waktu saya tergoda kembali mencicipi nugget pisang yang ada di postingan seorang selebgram di Instagram. Keliatannya besar-besar, toping melimpah dan sangat menggoda. Eh, lagi-lagi saya salah besar. Ketika saya mencoba beli, penampakannya jauh berbeda dan sekali lagi rasa yang tersaji di luar ekspektasi ! padahal harganya lumayan.

Sekali lagi, saya harus bilang, kena prank produk yang di-endorse, sehingga gampang sekali memutuskan membeli sesuatu. Ini menjadi pelajaran sih, lain kali harus lebih hati-hati. Untunglah yang dibeli makanan. Kalaupun di luar ekspektasi, masih ada yang biasa menghabiskannya di rumah..    

Fenomena endorse di medsos

Endorse sendiri artinya mendukung. Sedangkan endorsement bisa diartikan sebagai dukungan. Tentu saja  terhadap orang atau sebuah produk yang memang perlu dukungan biar laris manis di pasaran.

Beberapa tahun terakhir, endorsment sudah menjadi bagian dari strategi iklan. Khususnya di media sosial.  Lihat saja hampir semua media sosial penuh degan influencer yang jadi endorsement tenrhadap sebuah produk. Mulai dari Instagram, Facebook, Twitter , Youtube hingga Tiktok. Beberapa juga mengendorse-kan produknya di blog, biasanya membutuhkan penjabaran yang lebih rinci lewat tulisan.

Jangan salah bukan haya selebritis yang jelas-jelas punya follower besar yang seringkali di endorse Tapi juga ada "orang biasa" yang mendadak bisa di endorse buat sebuah produk. Mulai makanan, produk keuangan dan perbankan, peralatan bayi dan masih banyak lagi. Hampir semua produk.

Biasanya persyaratan untuk menjadi seorang yang bisa mendapat endorse lebih kepada jumlah followernya, view atau pengunjung medsosnya, tingkat Engagement Rate (keterlibatan,komen, pengaruh terhadap audien dll) dan banyak indikator lainnya mengapa seseorang bisa menjadi endorse.

Endorse produk ke medsos banyak dilakukan produsen seiring bertambanya jumlah pengguna media sosial di Indonesia.

Dalam laporan Digital 2021: The Latest Insights Into The State of Digital ,yang  dikutip dari kompas.com, disebutkan bahwa dari total 274,9 juta penduduk di Indonesia, 170 juta di antaranya telah menggunakan media sosial atau 61,8%.

Bisa dikatakan hampir separuh penduduk Indonesia sudah menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-harinya. Ya tak heran, endorse produk di sosial media dianggap startegi marketing yang jitu.

Laporan ini juga menyebutkan, angka pengguna aktif media sosial di Indonesia tersebut tumbuh sebesar 10 juta atau sekitar 6,3 persen dibandingkan bulan Januari 2020. Selain itu disebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh 27 juta atau 15,5 persen menjadi 202,6 juta di 2021.

Menghadapi godaan produk endorse berlebihan

Namun sekali lagi, sebagai konsumen, kita jangan abai terhadap jebakan produk endorse sehingga membabi-buta percaya saja. Apapun yang ingin kita beli, tentu sesuai kebutuhan dan kemampuan saja. Jangan lupa untuk cek dan ricek kembali, apalagi barang tersebut harganya lumayan. Info produk yang mungkin kita terima dari endorse sekali lagi bagus sebagai tambahan informasi belaka.

Semoga kita semua mampu menjadi konsumen yang cerdas dan bijak bermedia sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun