Terasa bayiku merayap berusaha mencapai puting buah dadaku. Badanku masih lemah baru saja melahirkan buah hatiku. Bayi perempuan yang sehat dan cantik. Kedua matanya besar dan hidungnya cukup mancung.
ASI alias Air Susu Ibu belum mau keluar. Terasa hisapan kuat ananda. Dan akhirnya putriku diambil oleh suster dan diletakkan di box bayi. Aku mendapat makanan dan segelas susu serta segelas bubur kacang hijau.
Air susuku pun keluar..haduh kok kuning.jangan-jangan basi..keluhku dalam hati. Jadi ragu untuk menyusui ...
Melihat keraguanku , perawat bertanya halus  " Sepertinya ibu ragu ya untuk menyusui...mengapa bu..? "
"Ini asiku jangan-jangan basi..zus..kok kekuningan begini..",jawabku.
"Oh..bukan bu...itu namanya kolostrum. Itu baik buat bayi. "
Aku akhirnya diajari cara menyusui yang baik dan benar.." Bayinya didekap bu biarkan disusui sampai terasa kosong...baru pindah ke buah dada satunya. Jangan ada suara dari bayinya karena itu berarti kurang pas posisinya. Susui sesering mungkin bu..setiap bayinya menginginkannya. Paling tidak 8 kali sehari.Jika bayinya tidur lebih dari 3 jam , dibangunkan saja dan disusui."
" Bila kurang minum ASI nya, bayi bisa kuning...bu ", tambah perawat yang manis dan telaten itu.
Yah memang ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Jumlah ASI yang dihasilkan ibu harus berbanding lurus dengan jumlah kandungan gizi.
Bu dokter kandungan visite menanyakan tentang keluhan, ASI, cairan perdarahan. Memeriksa perut dan memberi nasehat.
" Bila ada pembengkakan payudara , merah dan sakit atau puting lecet silahkan periksa ya..jangan lupa minum 1 tablet tambah darah tiap hari selama 40 hari.Makan makanan bergizi seimbang, banyak minum. Istirahat cukup, jaga pikiran agar tenang. "
" Sebisanya berikan ASI eksklusif ...hanya ASI saja selama 6 bulan. Kalau ingin lebih baik silahkan disusui sampai 2 tahun. Ibu juga makan makanan atau minuman yang mengandung kalsium, supaya tidak gampang keropos tulang dan gigi ibu.."
" Baik dok... tapi saya mau masuk kerja lagi dok....", jawabku.
Bu dokter tersenyum manis sekali..." ASI bisa tetap ibu berikan. Karena ASI bisa disimpan kok bu. Ini di buku yang bisa dipakai untuk panduan penyimpana ASI.
Bila ibu menyimpan di lemari es dengan suhu 0 sampai 4 derajad Celcius bisa disimpan 3 hari.Bila ada sisa harus dibuang. "
Kutimang putri mungilku dan dalam hati tertanam rasa percaya diri bisa memberikan ASI terbaik. Dan kata ibuku dan bu dokter bila kita memberikan ASI daya tahan bayi lebih baik dan bisa menjalin ikatan batin yang kuat antara anak dan ibu. Juga bisa jadi alat KB alamiah sampai beberapa bulan.
Senangnya punya bayi dan dikaruniai ASI yang bancar atau lancar keluarnya dan banyak jumlahnya .
Alhamdulillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H