Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum  Para Sahabat Reader  ......
Siput disebut juga dengan bekicot atau keong darat. Ia ditakdirkan sebagai binatang yang jalannya lamban dengan cangkang yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Ia hanya  dapat berpindah beberapa sentimeter saja, tidak seperti hewan lainnya yang dapat berlari dan bergerak cepat. Sekalipun begitu, ia terus berjalan dan tetap mau berjalan tanpa ia fikirkan entah kapan sampai di tempat tujuan. Cangkang yang ia pikul tidak membuat ia merasa terbebani, karena cangkang tersebut sebagai pelindung dirinya dari hewan lain atau sesuatu apapun yang membahayakan dirinya.Â
Tidak jarang siput dianggap binatang  menjijikkan karena tubuhnya yang berlendir sehingga jarang sekali ada orang yang mau memelihara dan membudidayakannya. Siput dapat hidup di tempat lembab dan sering muncul pada malam hari, bahkan setelah hujan. Ia dapat ditemukan hampir semua wilayah permukaan bumi, mulai dari dataran tinggi, pegunungan, daratan, sungai, danau, dan lautan.
Berdasarkan website Dinas Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat  beberapa peran bekicot dalam kehidupan, yaitu :
- Siput pemakan daun kemudian melepaskan bahan organik yang mereka cerna ke permukaan, untuk digunakan oleh hewan seperti cacing tanah.
- Tubuh bekicot mengandung air dan mikroorganisme sehingga berguna untuk menyebarkan mikroorganisme di sepanjang lintasannya.
- Siput jenis Amphidromus parpersus, lendirnya dapat digunakan untuk mengobati luka.
Dari perjalanan kehidupan siput, banyak motivasi dan inspirasi yang kita peroleh.
Siput berjalan lamban tapi sampai pada tujuan dan ia tidak mengeluh dengan kehadiran cangkang yang menutupi tubuhnya. Untuk mencapai tujuannya, ia tidak pernah berbalik arah dan mampu melewati semua medan sehingga ia dapat hidup di dataran tinggi, daratan, sungai dan  penggunungan.Â
Untuk menggapai harapan dan tujuan, tentu membutuhkan proses. Dalam berproses tersebut, kita melewati banyak lika-liku, terkadang mulus dan terkadang pula berbatu. Sukses itu tidak ada yang instan dan semudah membalik telapak tangan. Banyak masalah yang harus dihadapi dan banyak beban yang harus dipikul. Jika kita menyadari itu adalah sebuah proses, maka kita tidak akan berhenti di tengah jalan sekalipun harus meneruskan perjalanan dengan tertatih-tatih dan melelahkan.Â
Jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka akan berhenti dan berputus asa sehingga seumur hidup akan menangisi kegagalan. Jangan pernah menjadikan masalah sebagai beban,akan tetapi jadikan masalah sebagai pupuk semangat yang dapat membuatmu  menjadi lebih baik dan lebih bijak.  setiap masalah pasti ada maslahah dan setiap musibah, selalu berujung hikmah. tergantung bagaimana kita menyikapi semua itu.Â
Siput dianggap menjijikkan, tapi siput tetap konsisten meneruskan perjalanan dan menjaga komitmennya, harus sampai tujuan. Di balik kekurangannya, ternyata ia  memiliki kelebihan yang tidak dimiliki hewan lainnya.
Penulis yakin bahwa semua kita pernah diremehkan orang lain. Tidak perlu ditanya, bagaimana perasaan saat itu ? akan tetapi, Ketika kembali mengingat bahwa kita sedang dalam perjalanan menuju tujuan, kita menyikapinya dengan positif saja.Â
Tidak perlu harus berontak di depan orang tersebut, tidak perlu merespon dan meyakinkan dia bahwa kita bukan seperti yang ia fikirkan, kita bukan lemah dan bla bla bla. Jangan focus pada penilaian orang, kerjakan apa yang kita mampu kerjakan hingga saatnya nanti mereka terdiam melihat kesuksesan yang kita raih. Proses perjalanan ini seperti mimpi yang berlalu saat kita telah mencapai puncak harapan. Â Jalani Prosesnya, Nikmati Hasilnya.
Salam sukses buat yang mau berproses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H