Mohon tunggu...
Pena Herawati
Pena Herawati Mohon Tunggu... Guru - One Day, One Writing .

Suka berbagi manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Masyarakat Lombok, Qunutan atau Balik Ayat

8 April 2023   00:20 Diperbarui: 8 April 2023   03:44 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar kegiatan Melaksanakan Qunut  (Sumber : gambarnajib.blogspot)

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Para Sahabat Reader ..........

Masyarakat suku Sasak Lombok memiliki tradisi unik setelah sampai pada pertengahan Ramadhan, yaitu setelah menjalankan puasa 15 hari. Tradisi ini tersebar luas di sebagian masyarakat wilayah Lombok dan diwariskan secara turun-temurun. Tradisi ini dinamakan Qunutan atau balik ayat sejak malam ke-16 Ramadhan hingga malam terakhir nanti.  

Kenapa dinamakan qunut/qunutan ? Karena pada raka'at terakhir shalat witir, akan melakukan qunut selayaknya qunut pada  shalat shubuh. 

Sedangkan alasan dinamakan balik ayat adalah karena pada malam ke-16 Ramadhan, ayat yang dibaca saat tarawih dibalik. Maksudnya adalah dari malam pertama hingga malam ke-15 Ramadhan, pada setiap bagian rakaat tarawih, setelah imam membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surah dengan urutan mulai dari surah At-Takatsur sampai surah Al-Lahab kemudian pada  rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas setelah fatihah dari awal hingga akhir shalat tarawih. 

Setelah sampai pada malam ke-16, maka ayat akan dibalik dengan cara surah Al-Qadr dibaca pada rakaat pertama setelah fatihah baru kemudian pada rakaat selanjutnya membaca surat seperti biasa dengan urutan mulai surat At-Takatsur sampai surah Al-Lahab. 

Tradisi Qunutan atau balik ayat ini  dilakukan untuk mengingatkan para jama'ah  bahwa telah memasuki pertengahan bulan Ramadhan agar lebih termotivasi untuk kembali melaksanakan ibadah sunnah seperti shalat tarawih dan shalat malam lainnya. 

Masyarakat suku Sasak Lombok biasanya meningkatkan kualitas ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Mereka melakukan I'tikaf untuk memohon ampunan kepada Allah SWT dan berdoa menyampaikan segala hajat dengan harapan mendapatkan Lailatul Qadar.

Hal ini lah menjadi salah satu alasan menggunakan surah Al-Qadr pada rakaat pertama shalat tarawih, sebagai tabarrukan kepada surah Al-Qadr dengan harapan mendapatkan malam lailatul Qadr.

Ilustrasi hidangan menu berbuka puasa (sumber : citrarasahidanganku.blogspot)
Ilustrasi hidangan menu berbuka puasa (sumber : citrarasahidanganku.blogspot)

Masyarakat Lombok menyambut  malam qunutan atau balik ayat dengan suka cita. 

 Masyarakat menyibukkan diri mempersiapkan menu berbuka puasa bersama pada hari ke-15. Berbagai macam hidangan tersuguhkan, mulai dari cemilan hingga nasi dan lauk-pauk. 

Pada beberapa desa, masyarakat  beramai-ramai datang ke masjid mengajak seluruh keluarganya untuk berbuka bersama di masjid dan bertemu dengan  kelompok keluarga lainnya dengan membawa menu berbuka masing-masing. Acara  berbuka tersebut diawali dengan zikir dan doa sambil  menunggu adzan maghrib tiba. 

Sebagian desa lainnya melakukan tradisi makan bersama setelah menyelesaikan shalat tarawih yang diawali pula dengan dzikir dan do'a. Hidangan yang dibawa dari rumah masing-masing warga, disuguhkan kepada warga lainnya yang ikut berdzikir di masjid setelah tarawih. 

Ada di Sebagian desa, menu favorit yang dihidangkan adalah ketupat dengan parutan kelapa yang telah dicampur  dengan racikan bumbu sambal khas Lombok.

Tradisi masyarakat Lombok ini adalah sebuah tradisi positif dan harus dilestarikan secara turun temurun karena sebab tradisi ini, masyarakat dapat menjaga kekompakan, keutuhan, kebersamaan, saling berbagi, mempererat ikatan tali  silaturrahmi dan dapat melakukan  I'tikaf di masjid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun