Mohon tunggu...
ENNY Soepardjono
ENNY Soepardjono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang senior citizen yang mencintai hidup dan mencoba bersyukur atas kehidupan itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menghemat Pemakaian Air Sehari-hari

5 Agustus 2015   09:37 Diperbarui: 5 Agustus 2015   09:57 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat fenomena El Nino,  kekeringan melanda berbagai wilayah dunia, termasuk Indonesia.  Diperkirakan kemarau ini akan berlangsung sampai beberapa bulan ke depan , dan saat ini banyak daerah sudah mengalami kekeringan air yang parah, seperti sawah/ ladang pertanian dan sumur yang mengering, danau dan sungai yang airnya menyusut, air PAM yang tersendat-sendat.

Saya bersyukur bahwa saya masih bisa menikmati air dengan lancar, artinya masih cukup air untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci, mengepel, dll. Namun dengan fenomena kekeringan seperti di atas,  saya tidak bisa melawan alam, namun harus  mencoba menyikapi serta mengatasinya untuk kepentingan bersama, contohnya dengan penghematan penggunaan air sehari-hari.

Sekecil apa pun , penghematan air akan bermanfaat dan ini bisa dimulai dari diri kita sendiri atau dari lingkungan terdekat kita, misalnya dari kehidupan di rumah 

Inilah beberapa penghematan air yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari  :

1..mandi, menggunakan shower lebih menghemat air daripada dengan gayung, walau mungkin tidak semua bisa melakukan hal ini

2..mencuci baju, lebih menghemat air kalau menggunakan sabun padat, sayangnya sabun jenis ini sudah jarang tersedia di pasar (Catatan : Di Filipina, sabun padat masih banyak dijual di toko / supermarket)

3..mencuci peralatan makan, jangan mencuci langsung dari kran yang mengucur

4..mengepel lantai,  tidak perlu pagi sore, kecuali kalau kotor sekali. Demikian pula menyiram tanaman atau mencuci mobil

5..air bekas mencuci atau yang tidak terpakai, sebaiknya dibuang kembali ke tanah untuk menambah resapan air

6..saat menggosok gigi/membasuh muka/mencuci tangan/dll – jangan mengucurkan air terus menerus, namun bisa mematikan sebentar

Apa lagi ya ?

CATATAN :

Artikel ini terinspirasi oleh artikel di Harian KOMPAS   (3 Agustus 201), dengan judul  “Kekeringan : “Berharap dari tetes air batang pisang”, yang mengisahkan perjuangan Markus Antonius Nurak,dari Kab Sikka, NTT,  yang hanya sekedar untuk mendapatkan satu jeriken air berisi 5 liter, memerlukan waktu hampir 15 jam. Air tersebut diperoleh dari  dari batang pisang yang dilubangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun