Akibat fenomena El Nino, kekeringan melanda berbagai wilayah dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan kemarau ini akan berlangsung sampai beberapa bulan ke depan , dan saat ini banyak daerah sudah mengalami kekeringan air yang parah, seperti sawah/ ladang pertanian dan sumur yang mengering, danau dan sungai yang airnya menyusut, air PAM yang tersendat-sendat.
Saya bersyukur bahwa saya masih bisa menikmati air dengan lancar, artinya masih cukup air untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci, mengepel, dll. Namun dengan fenomena kekeringan seperti di atas, saya tidak bisa melawan alam, namun harus mencoba menyikapi serta mengatasinya untuk kepentingan bersama, contohnya dengan penghematan penggunaan air sehari-hari.
Sekecil apa pun , penghematan air akan bermanfaat dan ini bisa dimulai dari diri kita sendiri atau dari lingkungan terdekat kita, misalnya dari kehidupan di rumah
Inilah beberapa penghematan air yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari :
1..mandi, menggunakan shower lebih menghemat air daripada dengan gayung, walau mungkin tidak semua bisa melakukan hal ini
2..mencuci baju, lebih menghemat air kalau menggunakan sabun padat, sayangnya sabun jenis ini sudah jarang tersedia di pasar (Catatan : Di Filipina, sabun padat masih banyak dijual di toko / supermarket)
3..mencuci peralatan makan, jangan mencuci langsung dari kran yang mengucur
4..mengepel lantai, tidak perlu pagi sore, kecuali kalau kotor sekali. Demikian pula menyiram tanaman atau mencuci mobil
5..air bekas mencuci atau yang tidak terpakai, sebaiknya dibuang kembali ke tanah untuk menambah resapan air
6..saat menggosok gigi/membasuh muka/mencuci tangan/dll – jangan mengucurkan air terus menerus, namun bisa mematikan sebentar
Apa lagi ya ?
CATATAN :
Artikel ini terinspirasi oleh artikel di Harian KOMPAS (3 Agustus 201), dengan judul “Kekeringan : “Berharap dari tetes air batang pisang”, yang mengisahkan perjuangan Markus Antonius Nurak,dari Kab Sikka, NTT, yang hanya sekedar untuk mendapatkan satu jeriken air berisi 5 liter, memerlukan waktu hampir 15 jam. Air tersebut diperoleh dari dari batang pisang yang dilubangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H