Di manapun kita berada, alangkah indahnya kalau kita memiliki sahabat, di samping tentunya keluarga terdekat. Banyak yang mengatakan bahwa kadang sahabat melebihi keluarga sendiri. Dalam beberapa hal ada benarnya, karena tidak semua hal bisa kita bicarakan dengan keluarga.
Seperti halnya waktu saya akan ditugaskan di Manila, saya mencoba mencari tahu apakah ada kelompok atau group yang beranggotakan Warga Indonesia. Hasilnya nihil. Kemudian saya teringat kalau saya pernah punya sahabat orang Filipina dan saya pernah punya nomor telpon rumahnya. Saya mencoba menelponnya, namun sayang yang menerima adalah pembantunya, dan tidak memahami pertanyaan saya.
Waktu saya pamitan dengan teman-teman di Jakarta, kebetulan salah  seorang teman merekomendasikan untuk menghubungi anak temannya yang sedang studi di seminari di Manila. Jadilah saya menghubungi dia, dan kami pun  bertemu. Dari dia, saya diajak ikut kelompok Warga Indonesia yang mengadakan pertemuan beberapa kali dalam setahun.
Walau pun saya tidak aktif dalam kelompok tsb, namun saya berusaha hadir saat ada kegiatan atau bahkan menyediakan tempat untuk kegiatan tsb. Terciptalah persahabatan dengan beberapa teman sampai sekarang dan kelompok kecil ini hampir tiap hari berkontak ria, ngobrol ngalor ngidul.
Selain kelompok tsb, sebenarnya ada juga kelompok lain yang mengadakan pertemuan setiap hari tertentu, namun karena saya bekerja, saya tidak pernah ikut kelompok tsb, walau pun saya kenal beberapa anggotanya.
KBRI juga mengadakan acara pada hari-hari tertentu, misal 17 Agustus, Ramadhan, Natal & Tahun Baru. Saya kadang hadir kadang tidak, tergantung dari ada tidaknya waktu.
Jadi, ternyata sahabat itu bisa diciptakan, asal kita mau menciptakannya, dalam arti kita harus proaktif mencari sahabat.
Berdasarkan pengalaman saya, inilah beberapa saran agar kita bisa menciptakan sahabat di negeri orang :
1.. Segera hubungilah KBRI setempat untuk melapor keberadaaan Anda, agar KBRI bisa menghubungi Anda seandainya ada hal-hal penting, seperti Pemilu, evakuasi seandainya ada musibah atau kalau negara dalam keadaan darurat, atau hal-hal penting lainnya. (Namun waktu Pemilu legislatif, koq nama saya tidak terdaftar, ya? padahal saya melapor dan ada stempel di paspor saya. Jawaban petugas "Maaf, Bu, tapi Ibu tetap bisa mencoblos, koq")
2.. Menurut pengalaman saya, di KBRI kita bertemu dengan teman senegara, dan dari sana, bisa mencari informasi tentang keberadaan kelompok atau grup yang beranggotakan Warga Indonesia
3.. Bersahabatlah dengan orang lokal, asyik banget karena bisa belajar hal-hal baru yang tidak kita temui di negara sendiri.
4.. Sebagai sesama Warga Negara Indonesia, ciptakanlah suasana adem ayem, karena kadang saya dengar, ada gesekan-gesekan juga di antara mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H