1.. Mengunjungi museum
Museum tsb berisi barang-barang peninggalan pemilik serta keluarganya, seperti altar gereja, jubah-jubah keagamaan, keramik-keramik, dll. Dari barang-barang peninggalan tsb, kita bisa tahu luasnya jaringan pergaulan keluarga tsb. dan banyaknya relasi mereka di mancanegara.
2.. Bersampan ria di atas bambu, bisa sendiri atau berdua-dua. Ada petugas yang meminjamkan jaket pelampung dan membantu Anda menaiki sampan bambu tsb.
3.. Berenang
4.. Makan siang di sungai yang airnya mengalir, namun tidak deras karena sudah dibendung. Makanan yang disajikan adalah makanan lokal, dan disajikan secara buffet, dengan pilihan yang cukup bervariasi.
5.. Menonton pertunjukan budaya yang terdiri dari tarian dan nyanyian.
6.. Sebagai akhir acara, maka tamu diajak berkeliling resort melewati rumah-rumah pegawai yang terletak di resort tsb. Peraturan ketat diterapkan oleh pengelola resort terhadap para pegawai, a.l. : dilarang mabuk, membuat kegaduhan, dll. Penghuni harus merawat dan menjaga dengan baik rumah mau pun taman di sekitar rumahnya, dan setiap tahun diadakan lomba penghijauan untuk masing-masing penghuni.
Di ujung perjalanan, terdapat gereja kecil / kapel dan ibadah diadakan rutin setiap Minggu.
7.. Bagi yang ingin bersantai lebih lama, disediakan villa-villa penginapan dan sebagian terletak di tepi sungai.
Seluruh acara kira-kira berakhir sekitar jam 16.00 dan dalam perjalanan pulang kembali ke Metro Manila, akan melewati beberapa kota untuk sekedar mampir istirahat sambil makan malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H