Mohon tunggu...
ENNY Soepardjono
ENNY Soepardjono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang senior citizen yang mencintai hidup dan mencoba bersyukur atas kehidupan itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Untung Saya Tidak Jadi Makan Balut (Telur Khas Filipina yang Sudah Ada Janinnya)

9 Oktober 2014   15:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:45 7802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel Mbak Usi menginspirasi saya untuk menulis artikel dengan judul di atas, karena kemarin pas makan siang dengan dua teman dari Indonesia, saya hampir saja makan BALUT.

BALUT adalah makanan khas di Filipina yang banyak dijajakan di pinggir jalan dan juga  dijual di kantin makanan dan mini market. Sebelum saya berangkat kemari, saya sudah tahu dari teman-teman Filipina yang bekerja di kantor di Jakarta dulu, tentang balut ini.

BALUT yang terkenal ini adalah telur bebek  yang ada janin bebeknya, dan mendapat julukan ABORTED DUCK  (Catatan: Saya tidak tahu apakah ada balut dari telur ayam, karena rasanya saya pernah lihat balut ayam di jual di minimarket). Balut yang dijual ini biasanya sudah direbus..

Saat makan siang kemarin di suatu kantin masakan Chinese, saya memilih makanan yang aman di perut saya, jadi saya mengambil satu “TELUR ASIN”. Kemudian teman saya mengatakan “Bu, itu balut”.. hiik ...Langsung saya taruh lagi, karena saya bisa huak huak… (seperti kalau lihat dagelan di Senayan)

Saya pernah ketipu lho, dan yang “nipu” adalah staf saya sendiri. Dalam suatu kesempatan outing ke luar kota, kami berhenti di suatu restoran buffet. Sambil  antri makanan, saya nengok-nengok mana yang akan saya pilih. Saya lihat banyak yang mengambil “telur kecap”, dan kata sfaf saya “masarap” / enak.. Jadilah saya pilih dan makan makanan tersebut, sambil staf saya senyum-senyum melihat saya makan.

Sesudah selesai makan dan kami kembali ke mobil, staf saya bertanya  “tahu nggak tadi yang dimakan?, itu balut”>>… Huak huak ….

Balas dendam yuukk?? ….Nanti kalau dia ke Indonesia, saya mau rendam  CABE RAWIT HIJAU DI DALAM SANTAN dan saya kasih tahu kalau itu CENDOL yang enak, dan minta dia mengunyahnya.. (ini benar-benar pengalaman teman Filipina yang pertama kali melihat cendol di Jakarta dan  mengira cendol hijau itu adalah cabe rawit hijau yang direndam dalam santan).

[caption id="attachment_328074" align="alignnone" width="448" caption="ofalgood.com"][/caption]

Teganya nian, walau pun katanya kaya protein, dan cara makannya dengan melubangi telurnya dan mengisap cairannya, baru kemudian dikupas...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun