Sebagai calon guru profesional, mahasiswa PPG Prajabatan seringkali dihadapkan pada keragaman dalam lingkup sekolah. Pada topik ini, mahasiswa diminta untuk menciptakan proyek aktivitas kebhinekaan yang bertujuan agar semua anggota sekolah, khususnya peserta didik, merasa aman dan nyaman dalam lingkungan belajar. Sebagai calon guru, setiap mahasiswa harus memiliki tanggung jawab untuk menciptakan proyek aktivitas kebhinekaan dan mengimplementasikannya di sekolah.
Sekolah yang bhineka adalah sekolah yang menghargai dan merayakan perbedaan dan keragaman di antara siswa dan stafnya. Implementasi toleransi dalam budaya sekolah dapat membantu menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana siswa dari berbagai latar belakang budaya dan agama merasa diterima dan dihargai.
Topik 5: Damai di Sekolah
Pada topik ini, mahasiswa diajak bermain kartu yang bertujuan untuk mampu menghadapi ancaman, kerentanan, dan kapasitas yang ada di lingkup sekolah. Sekolah selalu memiliki ancaman tersendiri yang tidak bisa dikendalikan, maka hal yang dapat diupayakan oleh guru dan tenaga pendidik adalah menekan kerentanan dan meningkatkan kapasitas yang ada di sekolah. Menganalisis ancaman, kerentanan, dan kapasitas yang ada di sekolah adalah langkah penting dalam menciptakan sekolah yang damai.
Sekolah yang damai adalah sekolah yang menciptakan lingkungan yang aman, santai, dan tidak mengancam bagi semua orang yang terlibat di dalamnya. Praktik sekolah yang damai meliputi penggunaan bahasa yang sopan dan tidak merendahkan, pengelolaan konflik secara konstruktif, serta menghargai perbedaan budaya, agama, dan orientasi seksual.
Praktik ini dapat diimplementasikan melalui berbagai cara, seperti penggunaan program pengembangan sosial dan emosional, pendekatan restorative justice dalam mengelola konflik, serta mendorong partisipasi aktif siswa dalam menciptakan lingkungan yang damai.
Sebagaimana disampaikan oleh Nelson Mandela, "Pendidikan adalah senjata paling kuat yang dapat kita gunakan untuk mengubah dunia." Melalui Diklat WKG, mahasiswa PPG Prajabatan tidak hanya menempa diri sebagai calon guru masa depan yang berkualitas, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa harapan bagi masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H