Salah satu destinasi wisata yang masuk dalam list kunjungan kami ialah gua Tanding. Gua Tanding, tempat wisata pertama yang kami kunjungi. Tempat ini kami tempuh dengan berjalan kaki kurang lebih selama lima belas menit dari tempat kami menginap.
Tour guide memandu kami menaiki perahu karet setelah kami mengenakan pelampung dan helem safety.
Suasana tenang dalam gua sekaligus rasa deg-deg an merayapi. Bagi saya sendiri yang baru pertama kali masuk gua dengan sepanjang ini, dua rasa itu bercampur aduk.
Hari itu hanya sedikit pengunjung karena puncak high season baru saja lewat. Ada sekitar tiga atau empat perahu karet yang melakukan penyusuran di dalam gua Tanding bersama kami.
Semakin dalam masuk ke dalam gua, rasa deg-degan tadi semakin hilang berubah rasa excited. Gua dengan panjang 450 meter dan kedalaman satu hingga enam meter ini ternyata memiliki beberapa spot yang terbentuk secara alami dan mengesankan!
Pemandangan batu stalaktit, stalagmit dan stalagnasi dengan berbagai bentuk dan ukuran berbeda, terbentuk sejak berjuta-juta tahun lalu. Pun sarang kelelawar pemakan serangga dan pemakan buah ada disana.
Stalaktit batu kristal yang berkilau, stalaktit berukuran besar yang membentuk seperti dua sayap yang dijuluki sebagai angel wings, lobang atap yang menghadirkan cahaya dari atas hingga permukaan air di dalam gua, menambah keindahan gua.
Gua ini terdiri dari tiga bagian wilayah yaitu wilayah terang. Wilayah pintu masuk yang masih terkena sinar matahari dan wilayah gua di bawah atap lobang gua. Wilayah remang-remang yaitu wilayah yang terkena sedikit sinar matahari.