Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makanan dan Minuman Cepat Saji dan Lonjakan Gula Darahmu

24 Juli 2024   15:39 Diperbarui: 24 Juli 2024   15:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun resisten insulin dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti stress dan inflamasi , resisten insulin karena gula darah tidak normal adalah penyebab resisten insulin paling besar. Parahnya lagi, resisten insulin bisa berakibat pada banyak penyakit seperti diabetes, jantung, PCOS (ketidaksuburan), migrain, perlemakan hati, lupa ingatan dan akar dari berbagai penyakit lainnya.

Pertanyaannya, siapa sih disini yang bermasalah? Gulanya atau perilaku orangnya?

Ada dua permasalahan, yaitu perilaku orang yang mengonsumsinya dan gula itu sendiri. Kurangnya kesadaran terhadap dampak gula jangka panjang terhadap tubuh membuat kita abai mengonsumsi gula terutama makanan dan minuman kemasan secara berlebihan. Sarang penyebab gula yang kurang baik pada umumnya berada di makanan dan minuman kemasan terutama jenis fruktosa.

Sehingga, informasi tentang label jenis gula pada kemasan makanan dan minuman seharusnya disertakan. Tak cukup hanya disitu saja, perlu adanya intervensi terhadap masyarakat tentang dampak gula pada tubuh pada jangka panjang.

Kalau kita melihat data IDF (International Diabetes Federation), Indonesia merupakan negara peringkat kelima dengan jumlah diabetes terbanyak di Asia Tenggara yaitu 19,5 juta penderita di tahun 2021. Angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 23,3 juta pada 2030 dan menjadi 28,6 pada 2045.

Intervensi ini bisa dilakukan pada kelompok-kelompok masyarakat dengan cara membiasakan informasi kesehatan sejak dini. Contoh langkah praktisnya, pihak sekolah mulai mengatur jenis makanan dan minuman yang bisa masuk ke area kantin sekolah. Hal yang sama juga bisa dilakukan di kantin karyawan, dengan memberikan pilihan menu makanan yang lebih baik, misalnya mengutamakan makanan real food.

Sedangkan dari pihak regulator, perlu intervensi lebih dari berbagai pihak dan pemerintah sebagai regulator untuk memperketat pembatasan kandungan gula pada makanan dan minuman terutama produk olahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun