Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Decluttering, Saatnya Berani Melepas Hal Berharga bagi Diri

11 September 2022   13:38 Diperbarui: 11 September 2022   17:16 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi decluttering (Shutterstock/Andrey_Popov)

Decluttering merupakan proses melepaskan atau mengurangi benda-benda yang kita miliki. Tujuannya untuk mengurangi beban. Entah itu beban ruang atau emosi. Dan sadar bahwa apa yang saya simpan kadang tuh kayak malah menambah kesemrawutan dalam ruangan saya. Cuma karena produk itu bagus saya rasa, jadi saya simpan saja bertahun-tahun lamanya.

Decluttering  (Sumber: tosupedia.com)
Decluttering  (Sumber: tosupedia.com)

Melihat semua barang yang saya punya, sering kali terpikir kayaknya semuanya harus dibawa saja deh. Soalnya masih berfungsi semua. 

Salah satu jebakan decluttering ialah pikiran "siapa tahu nanti butuh." Tak hanya dus packing itu saja, untuk beberapa hal lain seperti pakaian saya juga alami. Beberapa pakaian yang layak pakai menggantung tidak dipakai lebih dari dua tahun. Untung saja lemari kos waktu itu besar menampung pakaian saya.

Jebakan decluttering kedua "ini tuh punya momen berharga dalam hidup gua". Yang saya alami ialah beberapa barang seperti pernak-pernik memiliki momen tertentu. 

Waktu itu saya dan seorang teman ke Bandung, di sana saya membeli pernak-pernik. Beberapa pernak-pernik lain seperti goodie bag pada saat acara seperti kipas tangan, cangkir-cangkir, kotak ponsel lama, kotak foto, dan suvenir pernikahan.

Jebakan decluttering ketiga, aduh sayang bangat dibuang padahal udah dibeli pakai uang, ini masih bagus, loh! Iya sih tetapi bila akhirnya akan mempersempit ruang gerak, bukannya sebaiknya ditinggal saja saja. Toh juga kalau kebanyakan barang, ujung-ujungnya akan ditumpuk juga dalam dus.

Arrghhh, ternyata decluttering itu tidak mudah, apalagi jika benda itu berharga bagi kita. Proses decluttering harus membutuhkan kesadaran tingkat tinggi, bahwa apa yang berharga menurut saya belum tentu berguna bagi hidup saya ke depan.

Namun, mengingat space yang saya peroleh ukurannya lebih kecil, akhirnya saya coba melepaskan saja. Belum lagi selama ini beberapa barang yang saya punya seperti pakaian, ternyata sudah bertahun-tahun tidak saya gunakan, akhirnya beberapa saya lepas.

Sekarang saya sudah pindah di tempat baru. IYA, banyak hal-hal yang saya tinggalkan. Saya meninggalkan sepatu yang masih bagus, melepaskan beberapa pakaian yang saya suka, melepaskan beberapa pemberian orang kepada orang lain, membuang pakaian yang sering saya pakai karena sudah usang dan meninggalkan beberapa pernak-pernik.  

Bagaimana kabar saya sekarang setelah meninggalkan dan membuang beberapa hal itu? Jawabannya tidak terjadi apa-apa. Pikiran saya saja yang terkurung dalam jebakan decluttering di atas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun