Luasnya Danau Toba tak cukup sekali kunjungan saja
Danau Toba memiliki luas 1.130 kilometer persegi dengan kedalaman mencapai sekitar 550 meter. Luasnya Danau Toba memiliki geodiversity, culture diversity dan biodiversity. Pada sisi Danau Toba ini sebanyak 7 (tujuh) kabupaten bersentuhan dengan Danau Toba. Setiap kabupaten memiliki minimal satu spot wisata. Ada yang terkenal hingga mancanegara dan adapula hanya dikenal oleh masyarakat lokal.
Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark memiliki 16 geosite yang masuk dalam Heritage of Danau Toba. Geosite tersebut mencakup Ambarita-Tuk-tuk-Tomok, Pusuk Buhit, Sipiso-piso-Tongging, Silalahi Sabungan, Bakara-Tipang, Haranggaol, Sibaganding-Parapat, Taman Eden, Balige-Liang Sipege-Meat, Situmurun-Blok Uluan, Huta Ginjang, Muara-Sibandang, Sipinsur-Baktiraja, Tele, Hutatinggi Sidihoni, Museum Batak TB. Silalahi Center dan Museum Batak Toba.
Itu berarti, setidaknya ada 16 pilihan destinasi wisata yang bisa dikunjungi jika ingin berkunjung ke Danau Toba. Baik itu dari segi panorama alamnya, keragaman budayanya maupun keanekaragaman hayatinya.
Itu belum masuk Bukit Sibea-bea yang sekarang mulai rampung lho, juga Bukit Holbung yang dijuluki sebagai Bukit Teletubbies, serta Simarjarunjung dengan nuansa kekinian. Belum lagi yang sedang dan akan dikembangkan.
Sejarah terbentuknya Danau Toba memiliki kekhasannya tersendiri
Terbentuknya Danau Toba memiliki cerita unik. Sejarah dari sisi sains maupun cerita legenda  yang masih dipercaya oleh masyarakat disana membuat Danau Toba unik.
Dari sisi sains, Danau Toba terbentuk dari tiga periode letusan gunung berapi. Letusan itu terjadi sekitar 74.000 tahun silam. Kaldera yang terbentuk akibat letusan maha dahsyat puluhan ribu tahun lalu, sekarang menjelma menjadi Danau Toba dengan panorama yang sangat indah.
Sedangkan menurut cerita legenda, ada dua cerita yang kerap terdengar. Cerita legenda asal mula orang Batak dan cerita legenda Toba.
Menurut cerita mitos penciptaan bangsa Batak, dunia terdiri dari dunia atas, tengah dan bawah. Dunia atas dihuni Si Borudeak Parujar dengan ayahnya Batara Guru. Si Boru Deakparujar dijodohkan dengan seorang pria bernama Mangalabulan. Karena rupanya buruk, Si Boru Deakparujar melarikan diri ke dunia tengah menggunakan benang tenunannya. Setiba di bawah ternyata hanya gelombang air yang dia rasakan.
Melihat putrinya begitu ketakutan, ayahnya menciptakan pijakan bagi putrinya. Pijakan yang sekarang disebut Pusuk Buhit. Tempat ini disebut asal mula orang batak. Pijakan itu bertumbuh membentuk bentang alam yang indah.Â