Tapiii...
Kemarin pagi ketika saya hendak kerja, saat melewati sebuah rumah yang tak jauh dari tempat saya tinggal, saya mendengar catcalling. Catcalling dari salah satu pria di antara berempat atau bertiga pria.  Astaga, ingin rasanya mengacungkan jari tengah ke arah mereka. Hanya, tidak ada gunanya membalas tindakan kosong seperti itu.
Lagi-lagi, kirain sudah pada punah.
Benarkan, mereka kan beraninya kalau rame-rame!
Dapat saya simpulkan, laki-laki yang melakukan catcalling adalah laki-laki pengecut. Bisanya lempar batu sembunyi tangan. Beraninya saat rame-rame saja! Kalau sendiri saat bertemu di jalanan, diam seperti kaki seribu.
Heran sekali.
Padahal, sudah sepatutnya setiap orang saling menghargai. Kenal ataupun tidak kenal. Tidak mengganggu kenyamanan orang lain, apalagi tanpa sebab. Hanya karena perempuan dianggap lemah, laki-laki tidak boleh malah memanfaatkan hal tersebut untuk mempermainkan perempuan.
Pada dasarnya kita semua adalah manusia. Sederajat! Bedanya ada laki-laki dan perempuan dengan peran masing-masing. Kita berbeda tetapi saling melengkapi satu sama lain.
Dan berhubung catcalling itu sellau berasal dari laki-laki, please-lah berhenti melakukan itu. Dan ajak temanmu yang lain berhenti melakukan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H