Atau, dia tidak sampaikan secara langsung tapi dia diam saja. Mimiknya berubah entah merah, marah atau kaku. Kalau sudah seperti itu, kemungkinan besar tandanya dia tidak suka bagian masa lalu yang itu dibercandain.
Tapi kalau dia mengatakan seperti ini misalnya, "Asli, pengalaman itu sih memalukan banget. Tapi it's okay-lah, aku belajar banyak hal kok. Kalau tidak ada kejadian itu, aku tidak akan pernah belajar lebih dewasa lagi." Jika tanggapannya seperti ini, kemungkinan memang dia sudah memaafkan kejadian memalukan itu dan menerima kesalahannya dan tidak masalah.
Kecuali ada embel-embel, "tapi gue masih malu tahu kalau orang lain tahu ini." Nah, berarti dia belum siap menerimanya-tunggu sajalah waktu yang tepat. Lagian, ada banyak topik yang bisa dibercandain yang lebih menarik tanpa harus buka aib seseorang yang belum siap dia bukakan, kan?
Hei, kamu bilang tak sengaja?
Iya sih, kadang kita kan merasa gak sadar sudah menyakiti hati orang dan kadang berpikir ini kan hal biasa.
"Apa, cuma bilang itu doang tersinggung. Gue bercanda kali!" Iya, iya kamu bisa saja mengatakan hal itu karena memang niatnya bukan untuk membully atau mempermalukan temanmu. Tapi kalau ternyata itu menyakitkan hatinya, ya sudahlah lebih baik jangan pernah melakukannya lagi dan tetaplah bercanda seperti sedia kala. Tidak semua orang loh memiliki kemampuan bercanda yang menyenangkan seperti kamu.
Terkadang candaan mem-bully keluar kalau sudah kehabisan topik atau memaksakan diri bercanda atau ingin mendapat pengakuan.
Tapi ngomong-ngomong, tulisan ini sebagai alarm pribadi saja buat mengingatkan diri sendiri.
Kadang candaan tidak sadar ternyata sudah menyakitkan hati orang lain. Padahal hanya berusaha mendekat saja sih tadinya. Eh, malah gagal total dong ya.
Sebelum mengeluarkan hal sensitif bagi orang lain, pastikan hal tersebut minimal tidak menyakiti hatinya atau menjadi bouerang bullying yang orang lain akan pakai lagi kepadanya.Â
Pakailah itu sebagai candaan jika orang yang bersangkutan sudah beres dengan masa lalunya tersebut. Karena jika dia sudah memaafkan kesalahan dan menerima dirinya, sebesar apapun bully yang dihadapkan padanya itu bukan menjadi persoalan lagi.