Yaa sudahlah yaa setiap orang bisa berbuat salah. Kalau gak salah kapan belajarnya, kapan beraninya, kapan evaluasinya?
Sayangnya, tidak semua orang memiliki unconditional love seperti itu.
Adalagi orang yang super kepo bisa saja di lain waktu akan menanyakan ke si pembicara tadi. Lalu akan mengeluarkannya suatu saat atau malah membicarakannya ke teman lain hingga tersebar.
Syukur-syukur orang yang bersangkutan tidak masalah dengan tersebarnya topik tersebut. Tetapi ternyata kalau sebaliknya dan bila menimbulkan bully bagi orang yang bersangkutan, gimana?
Rantai bully akan terus menerus terjadi.
Saya pun ikut terdiam. Mau alihkan pembicaraan tapi pertanyaan tentang topik bernada bully tadi sudah duluan menguasai. Dari suasana membaur berubah menjadi super kaku dan melemparkan nada curiga. Seorang yang dibercandain pun terdiam kelu. Pelan-pelan suasana berakhir tanpa akhir.
Bullying meretakkan rasa percaya yang diidamkan setiap orang
Bullying menumbuhkan kebencian pada orang yang di-bully. Orang yang membully pun akan dibenci oleh orang yang di-bully, kecuali dia sudah memaafkan dirinya dan kejadian tersebut.
Candaan yang membully itu misalnya mengeluarkan pengalaman memalukan seseorang teman yang tidak ingin diceritakannya. Ada memang beberapa orang yang tidak masalah tapi tidak semua orang siap masa lalunya dibuka.
Kalau sudah begitu, sebelum menjadikan "rasa malu" teman sebelah menjadi bahan candaan, ada baiknya memastikan orang yang dituju tidak akan merasa tersakiti.
Caranya? Kalau dia sudah pernah membicarakan di tempat umum atau minimal beberapa orang atau dia yang dia juga menertawakannya. Kalau tidak yakin, tanyakan saja secara langsung apakah ini bisa dibercandain atau setelahnya, apakah dia merasa sakit hati. Gak berani tanya, lihat bagaimana reaksinya, baca sikap atau mimik wajahnya setelah melakukan hal itu.
Jika tidak, jangan pernah bicarakan sebelum dia terlebih dahulu bicarakan dan bercanda atau kamu berdua bisa bercandain. Teman yang percaya padamu akan lebih lebih terbuka mengatakan perasaannya, "Please dong jangan sebarin ke orang lain. Malu tauuu!"