Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tanaman Hias, Menghias atau Mereduksi Karbon Dioksida?

12 Juli 2019   17:43 Diperbarui: 13 Juli 2019   14:41 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanaman hias (PIXABAY/kaboompics)

Selain itu, Yucca massengena (Yucca) dan Ocimum basilicum (kemangi). Ketiga tanaman ini tergolong efektif mengurangi karbon dioksida. Tanaman ini cocok ditempatkan di tempat yang ditinggali banyak orang seperti kantor, kelas, mall dan tempat umum berupa ruangan.

Out of the topic, daun yucca yang runcing dan tajam bisa menjadi pertimbangan untuk peletakan tanaman.   

Tetapi ya, bila tidak ingin repot selalu mengeluarkan tanaman dari dalam ruangan, tempatkanlah tanaman yang mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah rendah bila malam hari. 

Tanaman yang cocok dipakai untuk kondisi tersebut pilihlah Codiaeum variegatum (puring) and Ocimum basilicum (kemangi). Tanaman ini cocok ditempatkan di ruang tamu, apartemen, dan hotel-hotel. Dua jenis tanaman ini mengeluarkan jumlah karbon dioksida dalam jumlah yang kecil bila malam hari.

Setiap tanaman memiliki kemampuan berbeda-beda menyerap karbon dioksida dan polutan lainnya. Mengingat tanaman juga memiliki jenis daun, ukuran daun, jumlah klorofil yang dimiliki dan ketebalan daun yang berbeda-beda. Kemampuan tanaman mengurangi kadar karbon dioksida pun tergantung jumlah klorofil yang terdapat pada daun.

Selain tanaman yang disebutkan tadi, ada banyak tanaman lain yang dapat menyerap karbon dioksida atau bisa digunakan sebagai tanaman hias saja. Kalau saya pribadi meletakkan tanaman di atas meja kerja tujuannya lebih kepada menghias saja. Rasanya lebih hidup dan kok tersugesti serasa ada banyak oksigen di sekitar meja kerja. Padahal kalau diukur berapalah jumlah oksigen yang dikeluarkan hanya berapa helai daun. Ahaha.

Nah, kalau kamu tujuannya apa?

Sumber:

  1. Sevik H., Cetin M., Belkayali N., Original Research, The Influence of House Plants on Indoor CO2: Pol. J. Environ. Stud. Vol. 26, No. 4 (2017), 1643-1651.
  2. Sevik H., Cetin M., Belkayali N. Measuring the Impact of Selected Plants on Indoor CO2 Concentrations, Kastamonu, 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun