Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jadi Milenial Prima melalui Transaksi yang Buat Kita Prima

23 Mei 2019   22:10 Diperbarui: 12 Juli 2019   13:40 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marischa Prudence menjelaskan pengalaman travelling sekaligus menggunakan layanan Jaringan Prima-Dokpri

Terbiasa menikmati layanan keuangan non-tunai yang terbilang memadai di Ibukota, saya menjadi orang yang sangat cuek dengan jumlah uang kas di dalam dompet. Apalagi layanan keuangan sangat memudahkan proses transaksi, baik tunai maupun non-tunai.

Kalau tidak ada uang kas yang cukup ya sudah bayar pakai kartu debit saja. Jika penerbit kartu ATM sama dengan mesin EDC kasir, kita pun tidak perlu menambah biaya pembayaran.

Oke, jika ternyata kartu tidak diterima atau kita butuh uang dalam bentuk kas, kita bisa cari atm terdekat. Kalau ternyata tidak ada mesin ATM yang sama dengan bank penerbit kartu ATM kita, tidak perlu pusing, tinggal tarik tunai di mesin ATM berlogo PRIMA.

Tinggal di perkotaan urusan transaksi yang berhubungan dengan uang lama-lama rasanya kayak minum air. Asalkan saldo cukup saja, tinggal anteng bisa ngacir kemana-mana. Transaksi nontunai pun semakin mendominasi, transaksi benar di ujung jari lebih memudahkan.

Akhirnya kebiasaan ini terbawa-bawa kemana pun saya pergi, termasuk ketika liburan ke luar kota bahkan ketika kembali ke rumah. Karena sudah terbiasa menikmati transaksi nontunai dengan sangat mudah, meny Coba lihat kartu ATM/Debit masing-masing, apakah sudah ada logo GPN berupa gambar garuda?ediakan kas seakan bukan keharusan.

Tau-taunya, menemukan atm tidak segampang di ibukota. Ishh! Kenapalah tidak terpikir siapin dana sebelumnya, pikir saya. Kalau di ibukota kelihatannya remeh sekali tetapi di tempat lain bisa jadi hal yang urgen.

Tahun lalu ketika saya pulang ke Sumatera, baru tiba beberapa menit, baru saja tiba, saya diajakin langsung jalan ke Bakkara. Untung kunjungan hari itu tidak butuh kas dalam jumlah besar. Kalau iya, bisa-bisa saya gelagapan. Hari itu, saya hanya membeli dua pasang sandal. Sepasang sandal menggantikan sepatu yang hampir seharian menempel di telapak kaki.

Perlunya perencanaan keuangan yang matang terutama saat bepergian

"If you fail to plan, you plan to fail."

Keuangan merupakan hal esensial selama bepergian. Bepergian disini termasuk berwisata, berkunjung ke rumah keluarga sekalipun kembali ke rumah. Marischa Prudence menurut pengalamannya, sebagai bloger perjalanan berpengalaman, penting sekali membuat rencana perjalanan sebelum pergi. Jika tidak, perjalanan bisa-bisa tidak dinikmati atau malah jadi over budget .

Dalam acara Nangkring Kompasiana Selasa lalu, "Millenial Cerdas Dukung GPN melalui Jaringan Prima", beberapa tips perjalanan pun beliau bagikan. Menyediakan bujet ekstra, selalu ingat saldo terakhir, sharing cost dengan traveller lainnya, jeli dengan promo, menggunakan transportasi umum, menyediakan kas secukupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun