Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Tanaman Hias dalam Ruangan

27 April 2019   19:06 Diperbarui: 29 April 2019   15:27 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, adakah diantara kita yang weekend ini sedang berpikir akan memindahkan satu dua pot tanaman hias ke dalam rumah?

Atau mungkin malah sudah melakukannya sejak lama. Ya! Menambah tanaman hias sebagai penghuni meja kerja atau ruangan yang kita inginkan mungkin bisa menjadi ide brilian. Kehadiran tanaman hias dapat memberi suasana segar dalam ruangan.

Apalagi buat kamu yang tinggal di perkotaan dan pekerja yang menghabiskan waktunya rata-rata bekerja di kantor hingga 8 jam. Tinggal di perkotaan atau wilayah dengan padat penduduk kadang menjadi tantangan tersendiri. Perlu usaha lebih banyak mendapatkan suasana segar dibandingkan mereka yang tinggal di daerah pedesaan, misalnya harus keluar rumah dulu.

Memang pada beberapa wilayah, beraktivitas di dalam ruangan menjadi pilihan ternyaman. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan ruang gerak semakin sempit. Bangunan semakin bertumbuh setiap harinya dan aktivitas masyarakat di luar semakin padat.

Lalu lalang tranportasi misalnya menimbulkan berbagai macam polusi udara serta kebisingan membuat masyarakat lebih memilih tinggal di dalam ruangan. Asumsi waktu yang terpakai di dalam ruangan ialah hingga 90%. Bahkan gak sedikit kegiatan yang dulunya tampaknya hanya bisa dilakukan di luar ruangan sekarang berpindah ke dalam ruangan, seperti beberapa jenis olahraga.

Namun ternyata permasalahan tidak sampai disitu. Semakin lama seseorang di dalam ruangan, tidak tertutup kemungkinan akan mengalami sick building syndrome. Sindrom ini disebabkan oleh berbagai polusi yang berasal dari dalam ruangan itu sendiri.

Polusi dalam ruangan berasal dari material bangunan, peralatan, produk pembersih, aktivitas memasak, serta kegiatan lainnya yang kerap kita lakukan di dalam rumah. Termasuk karbondioksida yang dikeluarkan oleh tubuh kita sendiri pada saat melakukan ekskresi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tanaman hias dapat menyerap polutan dalam ruangan
Meletakkan tanaman hias di dalam ruangan dikenal dapat mengurangi berbagai polutan penyebab sick building syndrome. Dalam beberapa penelitian, tanaman hias terbukti memiliki kemampuan menyerap berbagai polutan dalam ruangan.

Berdasarkan penelitian NASA, hasil uji menunjukkan adanya kemampuan tanaman menyerap polutan berupa zat kimia dalam ruangan. Uji ini dilakukan dengan menguji tiga polutan yang kerap terdapat di ruangan.

Polutan tersebut ialah benzena, trikloroetilen, dan formaldehida. Ketiga polutan ini berasal dari material bangunan yang dipakai saat proses produksi material bangunan.

Penelitian yang dilakukan NASA berlangsung selama dua tahun dengan memaparkan tanaman hias menggunakan ketiga jenis zat kimia tersebut. Jumlah paparan yang diberikan 15 hingga 20 ppm, jumlah paparan yang tergolong tinggi di ruangan. Penelitian ini dilakukan terhadap sekitar 14 jenis tanaman lokal. Beberapa jenis tanaman ini bisa kita temukan dengan mudahnya.

Kemampuan setiap tanaman hias berbeda dalam menyerap berbagai polutan dalam ruangan. Jenis tanaman, luas permukaan spesifik daun, intensitas cahaya.

Kita ambil contoh, bunga lidah mertua (Sansevieria laurentii) dengan luas permukaan daun 3.474 cm2, dapat mengurangi 9.727 mikrogram trikloroetilene sedangkan bunga peace lily (Spanthiphyllum "Mauna Loa") dengan luas permukaan 7.960 cm2 dapat mereduksi 27.064 mikrogram trikloroetilene.

Sedangkan jika dibandingkan dengan penyerapan terhadap benzena, bunga lidah mertua (Sansevieria laurentii) dengan luas permukaan daun 2.871 cm2 atau 0,2871 m2 dapat mengurangi 28.710 mikrogram benzena dan peace lily (Spanthiphyllum "Mauna Loa") dengan luas permukaan 7.960 cm2 dapat menyerap benzena ialah 41.392 mikrogram.

Sedangkan formaldehida yang diserap oleh bunga lidah mertua (Sansevieria laurentii) dengan luas permukaan 2.871 cm2 dapat menyerap 31.294 mikrogram dan peace lily (Spanthiphyllum "Mauna Loa") dengan luas permukaan 8.509 cm2 dapat menyerap formaldehida dengan total 16.167 mikrogram.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tanaman hias tidak mengandung bakteri patogen
Hal yang menjadi pertanyaan ialah lalu bagaimana dengan mikroorganisme atau bakteri yang terdapat dalam tanaman atau tanah wadah tanaman hias? Akankah membahayakan bagi penghuni ruangan?

Wait!

Menariknya, setelah diuji, mereka tidak menemukan bakteri patogen. Bakteri yang ditemukan merupakan bakteri yang umum berada di dalam tanah dan dikenal baik mampu mengurai zat-zat kimia yang diserap oleh tanaman hias.

Namun tentu saja kita tidak bisa mengandalkan kemampuan tanaman hias dalam proses pembersihkan udara indoor.

Menurut hasil penelitian NASA juga, kemampuan daun tanaman menyerap polutan akan meningkat seiring peningkatan temperatur dan cahaya. Meningkatnya intensitas cahaya dan temperatur akan meningkatkan produksi oksigen dan mengurangi jumlah karbondioksida serta polutan lainnya.

Berpindah ke dalam ruangan melakukan segala aktivitas juga bukanlah pilihan terbaik. Luar ruangan memberi gerak lebih bebas dapat juga meningkatkan interaksi sosial. Apalagi kemampuan setiap tanaman hias dalam menyerap polutan tergantung pada luas spesifik daun yang dimiliki tanaman hias. Semakin sedikit jumlah tanaman hias dalam ruangan semakin sedikit polutan yang diserap.

Walaupun demikian, mudah-mudahan tidak mengurangi semangatmu memasukkan tanaman hias ke dalam ruangan. Tanaman dalam ruangan akan menambah keindahan meja kerjamu atau bahkan ruanganmu. Selain mudah diperoleh, banyak tanaman hias juga tidak memerlukan perawatan khusus. Cukup menyiram dengan air secukupnya sesuai jenis tanamannya. Tanaman hias dapat memberi sentuhan baru dalam ruanganmu.

Kamu bisa meletakkan tanaman hias seperti di meja kerja, meja belajar, ruang kantor, ruang tamu, kamar mandi atau tempat strategis dimana kamu ingin meletakkan tanaman hiasmu.

Tertarik mencoba?
Selamat mencoba dan happy weekend!

Referensi:
Wolverton, B. C., Johnson, Anne M. S., and Bounds, Keith M. S. 1989. Interior Landscape Plants for Indoor Air Pollution Abatement Final Report-September 15, 1989. America: NASA and ALCA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun