Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perpisahan Itu Bagaikan Panggilan Monster, Menghadapinya Ibarat Melawan Raksasa

19 Februari 2019   18:37 Diperbarui: 19 Februari 2019   18:45 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah Connor (Lewis MacDougall), anak berusia 12 tahun dengan status seorang pelajar. Memiliki ibu yang sedang dalam penanganan pengobatan karena kanker. Connor jelas tahu suatu saat yang sangat pasti ibunya akan mengalami kematian.  

Ketidakrelaan berpisah dengan ibunya, disaat yang sama tidak ingin melihat penderitaan ibunya yang sekarat menjadi dua pilihan berat. Pada satu sisi, ingin rasanya masa ini berakhir. Namun di sisi lain, dia tidak ingin kehilangan ibunya. Lewis MacDougall sangat apik memainkan perannya.

Film yang dirilis sekitar Desember 2016 ini disutradarai oleh J. A. Bayona dan Ditulis oleh Patrick Ness kaya akan tentang pelajaran hidup. Film ini dibagi menjadi empat kisah yang menyatu dengan alur film. Connor dalam mimpinya didatangi oleh satu monster pohon tua.

Liam Neeson yang menyuaraai monster kepada Connor akan menceritakan tiga kisah. Satu kisah terakhir akan diceritakan oleh Connor sendiri. Tiga kisah mengenai kehilangan orang yang paling dikasihi, manusia yang menolak perubahan dan manusia yang bosan dihiraukan. Kisah yang ke empat, Connor sendiri yang akan melengkapi.

Apa yang menjadi cerita Connor? Cerita kematian ibunya sendiri. Setelah kepergian ibunya, Connor tinggal bersama neneknya (Sigourney Weaver). Dia memiliki kamar ibunya beserta kenangan masa kecil ibunya.

Perpisahan, bagaimanapun caranya, kita tidak akan pernah menghindari pengalaman kehilangan dengan orang terkasih. Pada akhirnya setiap orang akan menemui waktunya masing-masing. 

Menonton dua film ini tidak sekedar gambaran ketakutan seorang anak akan kehilangan ibunya tetapi menyatakan perasaan takutnya akan kehilangan. Sekaligus merelakan orang yang dikasihi dan menghadapi rasa sakitnya kehilangan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun