Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Inilah Alasan Kamu Tidak Boleh Pecahkan Lampu Hemat Energi

23 Januari 2019   16:08 Diperbarui: 4 November 2023   00:32 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Lampu Hemat Energi. (Sumber: FREEPIK/MACROVECTOR via kompas.com)

Mengapa merujuk ke Uni Eropa? Karena mereka salah satu yang concern dengan bahan berbahaya. Bahkan sekarang pasar mereka menerima lampu dengan kandungan merkuri maksimal sekitar 2 mg.

Memang lampu ini masih sangat digandrungi oleh masyarakat, selain hemat energi, harganya masih relatif lebih murah jika dibandingkan dengan lampu LED. 

Sangat disayangkan, merkuri sangat berbahaya bagi lingkungan (manusia, tanaman, hewan, dst). Dampaknya merkuri pada tubuh pun tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat.  Oleh karena itu, ketika lampu sudah tidak berfungsi lagi, sebaiknya ditangani dengan hati-hati.

Bagaimana jika lampu terlanjur pecah?

Merkuri dalam lampu terdapat dalam bentuk uap dan bubuk. Sehingga ketika lampu pecah, sengaja atau tanpa sengaja, merkuri dengan mudah akan menyebar ke mana-mana. Keadaan seperti ini merkuri bisa terhirup atau termakan.

Jika lampu pecah, bukalah ruangan agar udara masuk sebebas-bebasnya. Bersihkan pecahan merkuri dan masukkan ke dalam wadah tertutup. 

Dan buang ke tempat sampah atau dikubur ke dalam tanah. Membakar sampah lampu bukanlah pilihan yang baik. Merkuri akan lebih mudah menguap dalam suhu panas.

Mengutip dari sebuah artikel disini,

"It was found that between 17% and 40% of the mercury in broken low-mercury fluorescent bulbs is released to the air during the two-week period immediately following breakage, with higher temperatures contributing to higher release rates. One-third of the mercury release occurs during the first 8 hours after breakage. Many fluorescent bulbs contain more mercury than the low-mercury bulbs tested; a typical bulb discarded in 2003 might release between 3 and 8 mg of elemental mercury vapors over two weeks".

dan artikel disini,

"It has been estimated that 1.2--6.8% of the total mercury in fluorescent lamps could be released into the air after breakage."  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun