Tetiba tawa kami lepas mendengar suara dari mikrofon atas ajakan agar tidak buang sampah sembarangan.
"Itu mah ajakan biar gak buang sampah sembarangan." Kata saya.
Setelah itu, kejutan TARIAN AIR MANCUR pun DIMULAI.
Ohh... Jadi pengunjung yang sedari tadi semakin banyak duduk di ampiteater tujuannya menonton. Mereka sudah tau. Sedang di antara pengunjung yang bertepuk tangan, mungkin mereka baru pertama kali, seperti saya pertama kali kesini.
Tarian air mancur disemarakkan oleh dua lagu daerah dan tiga lagu nasional. Lagu tradisional diwakili lagu Yamko Rambe Yamko dan tiga lagu Betawi medley yaitu Surilang, Ondel-Ondel dan Jali-jali. Sedangkan lagu nasional diwakili lagu Indonesia Pusaka, Bagimu Negeri dan Satu Nusa Satu Bangsa.
Coba bayangkan rasanya menonton air mancur menari dengan alunan musik nasional dan tradisional di tengah monumen yang menjadi bagian sejarah kita? Akhir weekendnya klop dah!
Jadi katanya disini setiap weekend bakal ada pertunjukan air mancur selama tiga sesi. Mulai pukul 18.30 WIB, 19.30 WIB, dan 20.30 WIB. Setiap sesi berdurasi 15 menit. Kami menonton dua sesi pertama.
Sesi pertama selesai, kami jalan-jalan di belakang ampiteater di area pejalan kaki di zona hutan kota. Kalau keran air minum gratis tadi kami temukan mati, keran disini berfungsi dengan baik. Ada pula toilet. Kalau tidak salah, ada petugas kebersihannya. Bapak yang tadi saya lihat petugas kebersihan gak ya?
Weekend nanti mau kemana? ;)