Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ada Apa di Balik Tulisan, "Kemasan Plastik ini Akan Hancur dengan Sendirinya?"

8 Agustus 2018   12:38 Diperbarui: 8 Agustus 2018   18:39 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara kasat mata, perubahan ini tidak dapat dibuktikan. Hanya uji lab yang dapat memperlihatkan terjadinya proses fragmentasi plastik hingga terdegradasi.

Perubahan dapat diukur dengan menurunnya berat molekul plastik di bawah 5000 Dalton. Uji kuat tarik dan elongasi (Tensile elongation at break) kurang dari 5% setelah disinari UV dan gel permeation lebih kecil dari 5%.

Fragmentasi dapat dilihat dari uji menggunakan spektroskopi FTIR. Adanya gugus fungsi karbonil C=O dan ester COOH pada plastik oxo-biodegradable menunjukkan telah terjadi fragmentasi.

Diantara keduanya, kemasan manakah yang paling bagus?

Dokpri
Dokpri
Kedua jenis plastik ini dianggap sebagai salah satu solusi dan plastik yang lebih ramah lingkungan. Namun dilain pihak, kehadiran kedua plastik ini dianggap tak menyelesaikan masalah, bahkan menjadi perdebatan. Berpeluang juga membuat penggunanya malah semakin boros kemasan.

Belum lagi, bahan baku plastik biodegradable berasal dari bahan makanan. Muncul anggapan akan ada persaingan antara bahan pangan dan bahan baku plastik ke depan.

Plastik biodegradable juga tidak bisa didaur ulang layaknya plastik konvensional dan oxo-biodegradable. Plastik jenis ini digadang-gadang aman jika termakan hewan.

Sementara plastik oxo-biodegradable hanya akan terfragmentasi pada suhu dan kondisi tertentu. Kondisi perairan dan daratan tentu sangat berbeda berbeda. Jika lingkungan tidak memenuhi proses fragmentasi plastik pada akhirnya akan memperlambat penguraiannya. Mungkin keburu ditelan hewan.

Permintaan plastik biodegradable dan oxo-biodegradable bukan tidak mungkin semakin meningkat ke depan. Namun kehadiran kedua plastik ini bukan jadi alasan untuk kita berhenti bijak berplastik. Jejak-jejak logam pada plastik bisa mencemari lingkungan.

Walaupun dianggap lebih baik dari plastik konvensional, kita tidak boleh melupakan ada permasalahan lain yang timbul akibat kedua kehadiran plastik ini. Bijak berplastik tetaplah pilihan utama karena kita sedang dalam masalah berat akibat overdosis plastik.

Sumber referensi/bibliografi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun