Bagaimana mereka menjadi tour guide. Tadinya saya kira mereka berdua berasal dari sekolah bidang pariwisata.
"Kami dari Yayasan Cipta Mandiri." Kata Mba Lady.
Menurut penuturan mereka berdua, mereka dibina di Yayasan Cipta Mandiri. Yayasan tersebut mendidik skill anak muda dari keluarga yang kurang mampu menurut minat dan bakat masing-masing. Selain program wisata ada juga program lain seperti creative writing dan bercocok tanam. Â Â
Mas Rizki dan Mba Lady bergabung di Yayasan Cipta Mandiri setelah lulus dari sekolah menengah. Sekarang setelah kira-kira sebelas bulan, Mas Rizki fasih banget menjelaskan tempat wisata yang kami kunjungi dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Sepanjang hari yang cerah itu pun, mereka memandu perjalanan wisata kami. Kalau ada rencana wisata keliling Bogor, bisa menggunakan jasa mereka.
Pilihan Tempat Wisata Saat Tour Walking di Kota Bogor
Enaknya menggunakan jasa tour guide itu, kita bisa mengetahui detail sejarah tempat yang dikunjungi saat itu juga. Sambil melihat langsung dan mendengar penuturan mereka, kita pun mengerti sejarah di balik tempat wisata tersebut. Tanpa harus mengumpulkan informasi dari banyak sumber terlebih dulu. Tour guide sudah merangkumkannya untuk yang dipandu.
Gereja Katedral, lokasi pertama yang kami kunjungi. Kami tempuh dengan berjalan kaki dari KFC. Gereja ini dibangun pada tahun 1886 yang dulunya merupakan panti asuhan.
Gereja Katedral sebelumnya terletak di Kantor Pos Kota Bogor yang sekarang. Satu gedung dipakai bersamaan oleh Jemaat Gereja Ayam Zebaoth yang nantinya akan kami lewati setelah Kebon Raya Bogor.
Pas posting foto di gereja, seorang teman komentar sampaikan ada Soto Bogor yang wenakk di taman topi. Sepertinya suatu saat saya harus coba.