Saya sengaja turun di depan pintu masuk Blok M Square. Rasa penasaran menguasai lantaran melihat keramaian di sepanjang jalan blok-blok bangunan di blok M. Kelihatannya sedang ada acara meriah. Jadilah saya berhenti disana.
Sebuah spanduk besar memberi tahu, ada acara seni dan kuliner Jepang yang berlangsung kemarin hingga hari ini. Oo... Rasanya sayang jika dilewatkan begitu saja. Langkah kaki pun mengikuti arah para pengunjung.
Sempat bertanya pada seorang pengisi acara, Ennichisai diadakan sekitar bulan Mei setiap tahun sejak tahun 2010, tepatnya sebelum bulan puasa. Acara tahun ini yang ke delapan kali dirayakan.
Melihat keramaian yang begitu padat bisa dikatakan banyak juga penggemar Jepang. Meski pengunjung dari hampir semua usia, kawula muda paling mendominasi. Para Cosplayer pun dengan senang hati bersedia jika diminta berfoto bersama.
Termasuk orang Jepang memiliki umur panjang oleh gaya hidup sehat ala mereka. Budaya berbagai minum teh dan aneka jamur hadir dalam menu setiap hari. Salah satu khas makanan negara sakura itu.
Soal lingkungan, tak salah lagi, memilah sampah bukanlah suatu gerakan baru bagi mereka. Tampaknya juga bukan kebiasaan semata tapi sudah sebuah kesadaran. Acara festival ini pun menyediakan tempat sampah sesuai jenisnya.
“Meski sampahnya diangkut dan kembali disatukan di tempat akhir, kami mengenalkan pemilahan sampah dan mengajak pengunjung buang sampah pada tempatnya,” ujar Lany di sebuah booth yang secara langsung dan tidak langsung juga mengajak supaya pengujung bertanggungjawab pada sampah masing-masing.