Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Review Free Fire] Gelak Tawa di Antara Baku Tembak Mematikan

10 Mei 2017   17:40 Diperbarui: 10 Mei 2017   20:01 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi kamu yang suka nonton tayangan action dan komedi atau salah satu di antaranya, filem berjudul Free Fire cocok menjadi tontonan seru. Aksi menegangkan sekaligus lelucon lucu beradu mengundang gelak tawa dan tegang para penonton. Alhasil Cinemas Grand Indonesia malam itu ramai dan diam tiba-tiba di sepanjang 90 menit.

Karakter masing-masing pemain membuat suasana dalam film ini semakin seru. Hadir Stevo (Sam Riley) pecandu narkoba. Bayangin gimana seorang pecandu narkoba yang sedang sakau ikut bertempur. Chriss (Cillian Murphy), Harry (Jack Reynor) si ganteng yang penampilannya tetap sok cool dengan aksi meninggalkan bekas menegangkan sebagai penutup akhir cerita. Apalagi kalau bertemu Vernon (Sharlto Copley) yang higienis, Martin (temannya Vernon), Ord (Armie Hammer).

Kamu akan lihat aksi Vernon, si narsis, si higienis, si merasa paling hebat dengan keberanian tipis yang kocak dalam aksi ini. Ingin menyelamatkan diri sekaligus berusaha membuat kedua kelompok ini tenang dan mereka kembali ke tempat masing-masing dengan rasa menang tapi dia tidak berhasil.

Film bersetting di Boston tahun 1978 disutradarai oleh Ben Wheatley Produser Andy Starke di sebuah bekas gudang tua. Bangunan khas luar negeri kokoh.

Konflik berawal dua anggota dari masing-masing kelompok membawa masalah pribadi ke urusan bisnis. Saat itu kelompok dari Irlandia, kira-kira di ketuai Chriss melakukan transaksi bisnis pembelian senjata dengan Vernon, bersama Martin sebagai kaki tangannya. Kedua kelompok ini dipertemukan oleh Ord.

Tak bisa menahan emosi sebuah tembakan mengejutkan sekaligus mengawali pertempuran tak bertujuan mulai. Disinilah letak keseruannya, padahal tinggal selangkah lagi mereka akan meninggalkan gedung bekas itu.

Sambil berdiskusi dan bernegosiasi mereka saling baku tembak untuk melindungi diri. Persis seperti main perang-perangan tapi ini menggunakan senjata asli. Alhasil melumpuhkan anggota tubuh mereka satu persatu.

Kemudian barulah mereka sadar ternyata ada tembakan yang berasal dari senjata lain. Ada kelompok lain di gedung dimana mereka sedang berada. Pertandingan pun semakin seru, mereka saling mencurigai satu sama lain. Selain menyelamatkan diri perhatian tertuju kepada koper kuno berisi uang. Masih di tempat mereka pertama kali bertemu dan saling melepas anak senjata.

Menurut saya file mini keren dari aksi konyol yang membuat diri tak bisa menahan tawa. Padahal penyebab pertempuran ini hanyalah hal sepele. Hal sepele yang dikembangkan menjadi aksi selama filem berlangsung. Saya pikir tadinya Harry lah yang akan kembali pulang membawa sekoper uang untuk diberikan kepada sepupunya. Ternyata, Justin, satu-satunya pemeran wanita berhasil mendapatkan koper. Setelah membeberkan pada Ord dan Chriss bahwa di balik transaksi ini, Martin lah pelakunya. Dia telah menyewa pembunuh bayaran untuk mendapatkan uang dari mereka. Lalu menembak mati Chriss yang jatuh cinta padanya dan Ord. Sayangnya, uang yang dia peroleh dengan cara menipu dan membunuh sambutan polisi menunggu di balik pintu gedung.   

Lebih jelasnya tonton saja. Berikut trailer dan  keterangan film yang dirilis pada 05 Mei tahun ini. 


Produser                      : Andy Starke

Produksi                      : Film4, BFI, Rook Films

Distributor                   : A24

Genre                          : Action, Crime, Drama

Kelompok Umur         : 17+

Adegan selama kredit film: tidak ada.

Sumber gambar: disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun