Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Teknologi Mikroorganisme: Air Kotor Demi Air Bersih yang Kita Peroleh

13 Desember 2016   18:00 Diperbarui: 13 Desember 2016   18:07 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air hasil penyaringan dari unit Plant Lama dialirkan ke reservoir 1 berkapasitas 1000 m3 dan Air dari plant UCD 720 dialirkan ke reservoir 2 dengan volume kapasitas yang sama. Kedua reservoir ini dihubungkan oleh jaringan pipa. Air ini didistribusikan sekitar 33.000 m3 setiap 24 jam.

Perbedaan lain pada kedua plant ini terdapat pada jumlah masing-masing unit. Plant Lama menggunakan 2 unit tahap pengadukan, dan 2 unit tahap pengendapan. Sedangkan Plant UCD 720 mengunakan 3 unit tahap pengadukan serta 1 unit tahap pengendapan.

Yuk Kenalan Lebih Detail Tentang Investasi dan Inovasi Teknologi MBBR di PT. PALYJA

Serius! Teknologi MBBR sebenarnya teknologi pengolahan air limbah. Kebayang, kan betapa buruknya kualitas air baku di Jakarta.

Menerapkan teknologi mikroorganisme alami di PT. PALYJA dapat meningkatkan kapasitas total produksi air bersih dari 8.800 lps menjadi 9.200 lps untuk mensuplai wilayah Jakarta Barat dan Utara.

Inilah alasan mengapa Teknologi MBBR kemudian diadopsi dalam pengolahan air bersih di PT. PALYJA. Dalam persoalan ini, kualitas air baku Kali Krukut sudah melampaui air limbah sehingga IPA Cilandak pun turut menerapkan teknologi MBBR untuk mengurangi kadar amonium, detergen dan mangan. Teknologi ini mampu menghilangkan 87% Amonia dan diharapkan hasil aplikasi teknologi MBBR dapat menurunkan konsentrasi amonia hingga mencapai 70% dengan kadar amonia dalam air baku mencapai 3 mg/L.

Mikroorganisme alami menjadi pemeran utama dalam teknologi ini. Bakteri alami dalam air akan berkembang dalam dua minggu setelah medium disediakan. Mereka tinggal dan berkembang dengan syarat, oksigen harus tersedia sekitar 5 mg/L tetapi jika salinitas air tinggi bakteri ini tidak dapat hidup.

IPA Cilandak menggunakan media bentuk bio ball sedangkan media IPA Taman Kota berbentuk honey comb.Media terbuat dari material plastik jenis HDPE dengan luasan kontak area 500 m2/m3.

“Sejak awal tahun 2016 IPA Cilandak telah mengujicoba penerapan teknologi MBBR.” terang pak Rizky lagi.

IPA Cilandak yang berstatus telah memenuhi ISO 9001, ISO 14025, dan EHS (Enviromental, Health, dan Safety) menghasilkan air layak minum sesuai dengan Permenkes tetapi dalam proses distribusi air melalui pipa-pipa dengan status sudah berumur maka air ini diperuntukkan sebagai air bersih kepada masyarakat.

img20161207141639-584fd66d597b61fc5e13e11c.jpg
img20161207141639-584fd66d597b61fc5e13e11c.jpg
Upaya Kita Sebagai Masyarakat Pengguna Air

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun