Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Pemuda Pemudi Membaca Buku tentang Dunia Anak, Perlukah?

14 Oktober 2016   08:56 Diperbarui: 15 Oktober 2016   11:33 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa contoh #1

Kalau dulu pada masa saya masih anak, saya seringkali mendengar kata “jangan” dari orangtua.

“Jangan ribut kalau kita kedatangan tamu.”

“Jangan mandi hujan, nanti sakit.”

“Suaranya jangan keras-keras.”

Anak dalam buku ini jarang mendengar kata “jangan”

“Kalau ada tamu yang sopan ya, nak.”(Aku tetap bisa bergabung, berbicara atau bergerak kesana sini asal sopan.”

“Boleh mandi hujan asal bentar aja biar gak sakit nantinya.” (Horeee, ayo main hujan.)

Ssst...” (Tutup mulut sendiri. Ribut saya keterlaluan-sadar sendiri)

Selesai membaca beberapa buku ayah Edy saya mencoba membaca buku lain. Masih membaca buku anak karena sudah kewajiban. Saya beralih ke sebuah buku berjudul “Berbicara agar remaja mau mendengar dan mendengar agar remaja mau berbicara”. Buku karya Adele Faber dan Elaine Mazlish.

Buku ini cocok sekali untuk orangtua yang memiliki anak remaja. Dalam buku tersebut dijelaskan cara-cara menghadapi anak remaja sesuai dengan perkembangan dan jaman mereka. Satu lagi khusus untuk anak kecil (anak di bawah remaja) tersedia dalam bentuk bahasa inggris. Buku ini memberikan penjelasan dan cara-cara bagaimana menghadapi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun