Mohon tunggu...
Engliven
Engliven Mohon Tunggu... Guru - Kursus Bahasa Inggris Online

Engliven adalah sebuah kursus belajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara tatap muka maupun online yang memudahkan para pekerja dan pelajar Indonesia untuk berlatih bicara dan menulis dalam metode belajar yang fun, materi yang dikustomisasi, serta guru yang tepat untuk level Anda. Sesekali tulisan kami akan diselingi dengan kalimat bahasa Inggris supaya Anda bisa lebih terbiasa membaca dengan bahasa Inggris. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Makna Film Marvel "Shang-Chi" bagi Representasi Budaya Asia-Amerika

9 September 2021   19:45 Diperbarui: 12 September 2021   21:01 2359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simu Liu, pemeran utama dalam film "Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings" (Sumber: Marvel/Disney via Kompas.com)

Over the past few weeks, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings have been making strides on the internet as the first major Marvel movie that depicts its main superhero character with an Asian heritage. Why is this important?

Setelah dirilis pada tanggal 3 Septembet 2021 lalu, film terkini dari Marvel Cinematic Universe (MCU) yang berjudul "Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings" berhasil menuai tanggapan positif karena kemampuannya untuk menggabungkan koreografi aksi baku hantam yang ciamik, penokohan karakter yang bagus, dan pembuatan cerita yang juga sama menariknya untuk menarik perhatian para penonton.

Namun, Shang-Chi juga menerima pujian lain karena hal yang lain pula, yaitu kemampuannya untuk bisa memasukkan berbagai budaya Asia sebagai inspirasi untuk estetika filmnya dengan hasil yang memuaskan pula.

Shang-Chi, tokoh pahlawan super pertama keturunan Asia dalam Marvel Cinematic Universe (Prestige Hong Kong)
Shang-Chi, tokoh pahlawan super pertama keturunan Asia dalam Marvel Cinematic Universe (Prestige Hong Kong)

Sebagai sebuah film aksi dari MCU yang menampilkan seorang tokoh utama yang diperankan oleh Simu Liu yang memiliki keturunan Tionghoa, banyak menyebut bahwa MCU berhasil membuktikan kesediaannya untuk menampilkan seorang tokoh utama non-kulit putih dalam jajaran serial film mereka.

Oleh sebab itu, apa makna dari penayangan film ini bagi orang-orang Amerika keturunan Asia (Asia-Amerika) yang menjadi orang-orang yang paling memuji film ini? Mari kita ketahui!

Kiprah Kaum Minoritas Non-Kulit Putih dalam Hollywood

Para aktor ternama yang memiliki keturunan Asia di Hollywood (Entertainment Weekly)
Para aktor ternama yang memiliki keturunan Asia di Hollywood (Entertainment Weekly)

While Asian-American actors have been participating in Hollywood since the 20th century, many found the lack of films with Asian-American actors as the main characters as alarming.

Pertama-tama, mungkin Anda punya bayangan bahwa sebagai salah satu industri film terbesar di dunia, Hollywood didominasi oleh aktor-aktor kulit putih. Tentu saja tidak mengherankan, karena Amerika Serikat sendiri adalah negara di mana mayoritas penduduknya adalah orang-orang kulit putih.

Faktanya pada tahun 2018, MCU sendiri didominasi oleh aktor-aktor kulit putih yang menduduki posisi penting sebagai tokoh utama, tokoh sampingan, tokoh kameo dan sebagainya.

Padahal sejak lama, para aktor dengan latar belakang kaum minoritas seperti keturunan Asia-Amerika juga telah terlibat dengan industri perfilman Hollywood dan mereka sendiri juga telah menempati posisi-posisi penting dalam indudstri perfilman ini.

Tapi, partisipasi mereka tidak diiringi dengan memberi kesempatan bagi para aktor ini untuk menjadi tokoh utama dalam film mereka sendiri, yang menjadi perhatian dan pertanyaan bagi semua orang:

Kenapa aktor keturunan Asia-Amerika tidak bisa jadi tokoh utama di film mereka sendiri?

Apalagi bagi sebagai waralaba serial film dengan keuntungan terbanyak di dunia sebanyak US$ 22,93 milyar, masih kurangnya partisipasi aktor-aktor dari kalangan minoritas seperti Asia-Amerika atau kulit hitam di serial MCU menjadi sebuah realita yang tidak bisa diterima oleh sebagian orang.

Apa yang Berbeda dari Shang-Chi

Simu Liu, pemeran Shang-Chi (Verve Times)
Simu Liu, pemeran Shang-Chi (Verve Times)

Apart from the decision to include an actor with Chinese heritage as the main character of a Marvel movie, there are other things that make this film well-received by the audience.

Namun ketika Shang-Chi hadir di bioskop, pujian langsung mengalir di media massa terutama dari kalangan Asia-Amerika yang merasa begitu gembira akan hadirnya seorang tokoh pahlawan super utama yang bukanlah seorang aktor kulit putih.

Ketika Black Panther tayang di bioskop pada tahun 2018 lalu, pujian yang sangat banyak turut dipanjatkan pada almarhum Chadwick Boseman karena kemampuannya untuk bisa menggambarkan seorang tokoh pahlawan super utama kulit hitam yang tidak hanya punya adegan aksi yang memukau, tapi juga cerita yang bagus dari awal hingga akhir.

Kini, hal yang sama pun terjadi pula bagi Shang-Chi, di mana pada akhirnya, MCU memiliki seorang tokoh utama yang bukan merupakan seorang kulit putih seperti tokoh utama lain seperti Iron Man dan Captain America.

Tidak hanya berhenti di situ, penggambaran budaya Tionghoa yang menjadi fokus dari film ini juga mampu digambarkan dengan intim sehingga membuat banyak penonton dengan keturunan Tionghoa-Amerika merasa bahwa akhirnya budaya mereka bisa digambarkan dengan benar dalam sebuah film sekelas Marvel.

Baca Juga: Tentang Melawan Keterbatasan Fisik dalam Film "Josee, The Tiger and The Fish"

Penggambaran budaya ini dilakukan dalam hal-hal kecil seperti ketika Shang-Chi memanggil adiknya, Xialing (Meng'er Zhang) dengan nama "Lingling". Ternyata bagi banyak orang Tionghoa perantau, memang inilah cara orang Tionghoa membuat nama panggilan orang lain dengan menyebut bagian terakhir nama orang itu dua kali.

Dengan contoh kecil tersebut dan contoh lainnya, banyak orang-orang Asia-Amerika merasa gembira bahwa Marvel mau mencoba menggambarkan budaya Asia seperti budaya Tionghoa dengan akurat dan tidak memakai stereotipe yang berkesan SARA.

Belum lagi, banyak orang senang karena pada akhirnya, tokoh-tokoh keturunan Asia dalam sebuah film layar lebar Hollywood tidak lagi harus menjadi seorang tokoh jahat (Yellow Peril) yang sudah menjadi klise yang terlalu lama ada di Hollywood.

"Bagi orang-orang Asia-Amerika, 'Shang-Chi' adalah 'Black Panther' atau 'Wonder Woman' bagi mereka", demikianlah terang sebuah ulasan Shang-Chi.

Kesimpulan

Walaupun masih ada banyak hal lain yang membuat Shang-Chi sebagai sebuah film yang bagus, paling tidak orang-orang Asia-Amerika bisa merasa lega bahwa representasi budaya mereka dalam sebuah film besar oleh Marvel ternyata bisa digarap dengan serius tanpa memakai klise dan stereotipe tentang mereka yang sering berbau SARA.

Kesuksesan film ini juga menjadi bukti bahwa seperti Black Panther, film-film Hollywood juga bisa sukses besar tanpa harus terus menjadikan seorang aktor kulit putih sebagai tokoh utamanya.

Nah, seperti biasa, kami sudah menyiapkan daftar vocabulary dalam bahasa Inggris dari ulasan kami di artikel ini.

  • Alarming (mengejutkan/meresahkan)
  • Asian heritage (keturunan Asia)
  • Making strides (membuat perkembangan bagus)
  • Well-received (diterima dengan baik)

Apakah sekarang Anda juga tertarik untuk menonton film ini nantinya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun