A series of unprecedented natural disaster events have struck Europe for the past several weeks, with severe floods affecting many Western European countries at this point. As these events have baffled experts because of their severity, maybe it's for the best for us to understand what is exactly happening during these past few weeks.
Sejak tanggal 12 Juli 2021 lalu, serangkaian bencana banjir bandang telah mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa di berbagai negara Eropa Barat seperti Belgia, Prancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan sebagainya.Â
Rentetan banjir bandang di berbagai tempat ini terjadi setelah datangnya berbagai berita tentang gelombang panas (heat wave)Â di Amerika Serikat dan Kanada yang memecahkan rekor dengan panas setinggi 49.6C di berbagai tempat di kedua negara ini.
Terus menerus datangnya berita tentang meningkatnya tingkat keparahan bencana alam di berbagai tempat membuat banyak orang (termasuk penulis) berpikir bahwa perubahan iklim secara berkala memiliki dampak yang signifikan di balik semakin maraknya bencana alam semacam ini.
Dengan sungai-sungai besar di Eropa kini menjadi titik-titik utama terjadinya banjir bandang ini, kini orang-orang menjadi waswas dengan perkembangan bencana banjir yang sampai sekarang ini masih berlangsung di berbagai tempat di Eropa Barat.
Seperti apa kronologi banjir yang kini sedang berlangsung di Eropa pada bulan Juli ini?
Hujan Deras dan Banjir di Berbagai Tempat
Instead of a sunny summer that has been expected by everyone in Germany and its neighboring countries, a series of heavy rains occurred in these places that resulted in severe floods in so many places. Unfortunately, the flooding is not yet completed and is still ongoing at this point.
Pada tanggal 14-15 Juli lalu, serangkaian hujan deras terjadi di Jerman dan negara-negara tetangganya seperti Belanda, Belgia, Luksemburg.Â
Yang menjadi persoalan adalah, sebagian besar dari peresapan air yang ada terjadi di wilayah Nordrhein-Westfalen dan Rheinland-Pfalz yang dilalui oleh Sungai Rhein, sungai terbesar di Jerman dan sungai terpanjang kedua di Eropa.
Lebih jauh lagi, dinas ramalan cuaca Jerman menemukan bahwa hujan deras yang terjadi di dua negara bagian ini adalah yang paling parah dalam 100 tahun terakhir.Â
Apalagi, intensitas hujan yang sedemikian rupa membuat banyak sungai tidak lagi cukup untuk menampung tumpahan air dalam jumlah yang sangat banyak.
Baca Juga: Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise: Bagian dari Krisis Haiti yang Berkelanjutan
Karena hujan yang begitu deras, kini dampaknya sangat terasa di Jerman dan negara-negara sekitarnya.Â
Sampai ketika tulisan ini sedang dibuat, diperkirakan ada 162 korban jiwa di Jerman, Belgia dan Italia dengan sekitar 1.300 orang dinyatakan hilang di Jerman akibat banjir ini.
Dampak dari banjir bandang ini sama sekali tidak main-main. Kini, sedang ada banyak warga yang tidak bisa melakukan komunikasi seperti biasa karena tempat-tempat pembangkit tenaga listrik mengalami kerusakan akibat banjir di mana-mana di Jerman.
Sama seperti di Jerman, beberapa tempat di Belgia seperti di Wallonia juga mengalami krisis listrik karena rusaknya fasilitas pembangkit tenaga listrik akibat banjir bandang yang masih berlanjut hingga sekarang.
Kemudian di Belanda, daerah Limburg yang dialiri oleh Sungai Meuse yang berdekatan dengan Belgia juga mengalami evakuasi massal untuk menyelamatkan sebanyak mungkin warga Belanda yang mengalami musibah banjir ini.
Apa yang awalnya merupakan serangkaian hujan deras di berbagai tempat ini ternyata memiliki dampak yang sangat mengenaskan bagi kehidupan banyak orang yang tinggal di Eropa Barat sekarang ini.
Tanggapan Pihak Berwenang
Due to the severe consequences of the floods, many national leaders of Western European countries are hurrying themselves to mitigate the damages that have been done during the duration of the disaster.
Karena dampak yang signifikan dari bencana ini, kini berbagai pemerintah nasional di negara-negara Eropa yang terdampak segera bergerak untuk bisa mengelola bencana ini sebelum menjadi semakin parah.
Pada 16 Juli kemarin, Kementerian Pertahanan Jerman langsung menyatakan kondisi darurat di negara-negara bagian Jerman yang paling mengalami dampak dari banjir tersebut untuk bisa menyelamatkan sebanyak mungkin orang.
Sementara itu, Uni Eropa menyediakan bantuan satelit untuk melakukan pemetaan dari wilayah cakupan banjir supaya bisa melakukan manajemen bencana yang lebih handal.
Dampak dari Perubahan Iklim?
As the flood is still ongoing, scholars are currently trying their best to assess the exact cause behind the mass flooding, although climate change is credited as one of the most significant driving factors behind this disaster.
Dengan terjadinya berbagai bencana alam mulai dari gelombang panas di Amerika Serikat dan Kanada serta bencana banjir bandang di Eropa Barat sekarang ini, kini sedang terjadi perdebatan tentang penyebab di balik banjir tersebut.
Perubahan iklim yang ekstrem disebut sebagai penyebab di balik semakin parahnya intensitas bencana alam seperti banjir yang merupakan akibat dari hujan yang berkepanjangan.
Peningkatan suhu yang semakin panas juga berujung pada tingkat penguapan (evaporasi) air, yang kemudian dilanjutkan dengan tingkat hujan yang semakin deras setiap tahunnya.
Namun, para ilmuwan tidak ingin terlalu cepat untuk menentukan penyebab persis di balik bencana banjir ini.Â
Selagi bencana ini masih belum berakhir, para ilmuwan mengklaim dibutuhkan waktu beberapa minggu untuk bisa menentukan penyebab persis di balik bencana ini.
Apalagi, perubahan iklim di belahan Bumi utara seperti di Amerika Utara dan Eropa juga terus diselidiki oleh para ilmuwan tentang dampaknya bagi kehidupan manusia.
Penutup
Untuk terus bisa mengikuti berita tentang bencana ini, Engliven ingin membangun kemampuan bahasa Inggris para pembaca supaya bisa mengikuti perkembangan berita dari dunia mancanegara.
Berikut adalah daftar kosa kata bahasa Inggris yang bisa Anda pelajari dari tulisan ini:
- Assess (menilai/menaksir)
- Baffled (membuat bingung)
- Driving factor (faktor pendorong)
- Mitigate (mitigasi/meminimalisir)
- Occurred (terjadi)
- Scholars (para ahli/cendekia)
- Severity (keparahan)
- Unprecedented (tidak terkira)
Seperti biasa, kami menyediakan contoh soal dari tulisan di atas yang bisa Anda jawab dengan bahasa Inggris untuk melatih kemampuan Anda:
- Apa saja contoh kerugian yang terjadi di Jerman dan negara sekitarnya akibat banjir ini?
- Menurut Anda, apakah perubahan iklim juga menjadi penyebab bencana seperti banjir seperti yang terjadi di Indonesia?
Dengan ini, Engliven berharap agar bencana ini bisa segera berlalu dan semua orang bisa segera menjalani kehidupan normal mereka seperti sedia kala.
Stay safe and stay healthy, everyone!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H