Meskipun pembunuhan Moise sendiri adalah sebuah peristiwa besar, pembunuhannya sendiri merupakan bagian dari krisis yang sedang mendera Haiti dalam beberapa tahun terakhir.
Pada umumnya, krisis yang terjadi di Haiti adalah krisis ekonomi yang disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tingkat korupsi yang tinggi di Haiti merupakan masalah yang terus menghalangi masyarakat Haiti untuk memperbaiki kualitas hidup mereka yang membuat banyak warga Haiti terus hidup dalam kondisi kemiskinan.
Kedua, ada masalah penyalahgunaan bantuan keuangan yang diberikan pemerintah Venezuela melalui program Petrocaribe (kerja sama bantuan minyak bumi negara-negara Amerika Latin dan Karibia) yang disebabkan oleh maraknya korupsi yang terjadi dalam pemerintahan Haiti.
Ini berdampak buruk pada masyarakat Haiti ketika Venezuela menghentikan bantuan mereka pada tahun 2018. Karena tidak lagi mendapatkan bantuan tersebut, terjadi krisis bahan bakar minyak (BBM) yang berdampak kritis pada Haiti, yang menjadi penyebab ketiga terjadinya krisis ekonomi di Haiti sekarang ini.
Namun, ketika Moise diangkat menjadi Presiden Haiti pada Februari 2017, pihak oposisi Haiti mengklaim bahwa sepatutnya Moise mengundurkan diri dari jabatannya pada Februari 2021 lalu sesuai dengan jadwal pemilu yang normal pada tahun 2015 (sebelum pemilu pengganti dilakukan pada tahun 2016 karena krisis politik).
Akibatnya, gabungan antara krisis ekonomi dan politik memicu terjadinya protes massal terhadap pemerintahan Moise sejak tahun 2018 hingga kematiannya pada 7 Juli lalu. Mengingat kondisi Haiti yang terus dihantam oleh berbagai masalah domestik, bisa dipahami bagaimana banyak warga Haiti tidak menyukai kepemimpinan Moise sebelum kematiannya.
Pembunuhan Moise: Apa Akibatnya?
As Moise's death is currently assessed, questions now arise regarding the motives behind the attack and what will happen from now on. With an interim government is currently in control, watchers are carefully supervising how will Haiti sustain itself in this ongoing crisis.
Dengan sekitar 28 pelaku pembunuhan Moise berhasil ditangkap (26 orang Kolombia dengan 17 di antaranya merupakan pensiunan Angkatan Bersenjata Kolombia dan 2 orang AS keturunan Haiti), kini pertanyaan besar yang ada adalah apa sebenarnya tujuan mereka untuk membunuh Moise.
Selagi proses penyelidikan masih terus berlangsung ketika tulisan ini sedang dibuat, sekarang seluruh dunia menjadi waswas mengenai bagaimana nasib Haiti mulai dari sekarang. Setidaknya untuk sekarang ini, telah ditunjuklah Claude Joseph (Perdana Menteri Haiti) sebagai kepala negara Haiti dalam kondisi darurat ini.